Sultan HB X Kumpulkan Rektor hingga Datangi Polda DIY Saat Gejolak Aksi Massa, Ini Pesannya

3 weeks ago 24
Gubernur DIY Sri Sultan HB X | Wikipedia

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di tengah maraknya aksi demonstrasi yang mengguncang Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir, Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengambil langkah serius untuk meredam ketegangan.

Tidak hanya menggelar pertemuan maraton bersama sepuluh pimpinan perguruan tinggi ternama di DIY pada Minggu (31/8/2025) malam, Ngarsa Dalem juga sempat turun langsung ke Markas Polda DIY ketika kericuhan pecah dua hari sebelumnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam di Gedung Kepatihan, Sultan HB X mengajak para rektor dari UGM, UNY, UIN Sunan Kalijaga, UPN Veteran, ISI, UII, UMY, Universitas Atma Jaya, Sanata Dharma, hingga Amikom Yogyakarta untuk menyamakan pandangan terkait dinamika aksi yang melibatkan mahasiswa dan pelajar.

“Penyampaian pendapat di muka umum tidak dilarang. Namun harus dilakukan dengan cara yang damai dan beradab, bukan dengan kekerasan,” tegas Sultan usai pertemuan.

Sultan menambahkan, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan dinas pendidikan di tingkat kota maupun kabupaten agar pelajar SMP dan SMA tidak kembali terlibat dalam demonstrasi. “Tugas utama mereka adalah belajar. Jangan sampai masa depan terganggu karena ikut aksi,” katanya.

Sementara bagi mahasiswa maupun masyarakat umum, Sultan menegaskan pemerintah tidak memiliki wewenang melarang. Hak berekspresi dijamin undang-undang, namun ia berharap aspirasi disampaikan tanpa menimbulkan korban maupun kerusakan.

Turun ke Polda DIY

Dua hari sebelum pertemuan dengan para rektor, tepatnya Jumat malam (29/8/2025), Sultan HB X sudah lebih dulu menunjukkan sikap tanggap. Ia mendatangi langsung Markas Polda DIY yang saat itu dikepung ribuan massa aksi.

Dengan mobil dinas berpelat AB 10 HBX, Sultan bersama dua putrinya, GKR Condrokirono dan GKR Hayu, serta Bupati Sleman Harda Kiswaya, menerobos kerumunan demonstran yang berteriak menyambut kedatangannya. “Rojone teko!” pekik sejumlah peserta aksi.

Setibanya di lokasi, Sultan langsung masuk ke markas polisi untuk bertemu Kapolda DIY dan jajaran pimpinan kepolisian. Sementara di luar, situasi masih mencekam. Gas air mata ditembakkan untuk membubarkan massa yang melempari aparat dengan batu dan petasan.

Kericuhan malam itu menyebabkan ring road utara lumpuh total. Beberapa kendaraan dinas polisi, pos lalu lintas, hingga fasilitas di sekitar markas Polda DIY terbakar. Pertokoan sekitar Pakuwon Mall pun memilih tutup lebih awal.

Harapan Sultan: Demokrasi Tanpa Kekerasan

Rangkaian langkah yang ditempuh Sultan HB X, dari turun langsung ke titik ricuh hingga mengumpulkan pimpinan perguruan tinggi, menunjukkan keseriusannya menjaga suasana Yogyakarta tetap kondusif.

“Silakan beraspirasi, tapi jangan sampai ada yang menjadi korban. Demokrasi harus dibangun dengan itikad baik,” tandasnya.

Dengan sikap tersebut, Sultan berharap aksi yang kembali digelar pada Senin (1/9/2025) dapat berlangsung damai, tanpa mengganggu ketenteraman masyarakat Yogyakarta. [*] berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |