Survei: 60% Warga Jerman Menentang Dukungan Militer untuk Israel

3 weeks ago 13

TEMPO.CO, JakartaMayoritas warga Jerman menentang pemberian dukungan militer kepada Israel, meskipun pemerintah baru-baru ini memutuskan untuk melanjutkan pasokan senjata, menurut sebuah jajak pendapat baru yang dirilis pada Selasa, 22 Oktober 02024, demikian dilaporkan Anadolu Agency.

Survei tersebut mengungkapkan bahwa 60 persen responden menentang pasokan senjata ke Israel, karena pemerintah Netanyahu mengintensifkan serangannya ke Gaza dan Lebanon, yang meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

Hanya 31 persen dari mereka yang disurvei mengatakan bahwa Jerman harus mengirim senjata untuk memastikan keamanan Israel, sementara 9 persen tidak yakin.

Jajak pendapat ini dilakukan setelah laporan media mengindikasikan bahwa pemerintahan koalisi Kanselir Olaf Scholz telah memutuskan untuk melanjutkan pasokan senjata ke Israel. Keputusan ini diambil setelah adanya jaminan dari Tel Aviv bahwa mereka akan mematuhi hukum internasional ketika menggunakan peralatan militer Jerman.

Jerman dilaporkan telah menghentikan pasokan senjata ke Israel pada Maret, setelah Nikaragua mengajukan kasus terhadap Berlin ke Mahkamah Internasional (ICJ), menuduh Jerman membantu "genosida" di Gaza.

Jerman telah lama menjadi sekutu utama Israel, dengan Kanselir Scholz yang sering menekankan tanggung jawab khusus Jerman untuk keamanan Israel karena masa lalu Nazi.

Namun, para kritikus berpendapat bahwa dukungan Jerman yang tak tergoyahkan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merusak kredibilitas internasionalnya dan semakin mengisolasi Berlin di panggung global.

Sejak Israel memulai kampanye militernya melawan Hamas di Gaza Oktober lalu, lebih dari 42.600 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 100.000 orang lainnya terluka, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Israel saat ini sedang menghadapi kasus genosida di ICJ atas tindakannya di Gaza, di mana jutaan orang Palestina masih mengungsi dan menghadapi kekurangan makanan, pasokan medis, dan kebutuhan pokok lainnya.

Scholz menjanjikan pengiriman senjata lagi ke Israel

Iklan

Dilansir Reuters, Kanselir Jerman Olaf Scholz, beberapa waktu lalu, menegaskan bahwa Jerman akan memasok lebih banyak senjata kepada Israel dalam waktu dekat, setelah penurunan pengiriman yang signifikan tahun ini mendorong tuduhan oposisi bahwa Berlin sengaja menunda ekspor.

"Kami belum memutuskan untuk tidak memasok senjata. Kami telah memasok senjata dan kami akan memasok senjata," kata Scholz kepada parlemen dalam sebuah acara untuk mengenang para korban serangan Hamas pada 7 Oktober, menangkis tuduhan dari pemimpin oposisi Friedrich Merz.

Pemerintah telah membuat keputusan "yang juga memastikan bahwa akan ada pengiriman lebih lanjut dalam waktu dekat," kata kanselir.

Merz, pemimpin oposisi konservatif Jerman, menuduh pemerintah menunda ekspor senjata ke Israel, termasuk amunisi dan suku cadang tank.

"Selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan, pemerintah federal telah menolak untuk memberikan izin ekspor untuk amunisi dan bahkan suku cadang untuk tank," kata Merz pada sidang parlemen.

"Kami mengetahui beberapa kasus spesifik di mana pemerintah telah menahan persetujuan untuk peralatan dan material yang sangat dibutuhkan Israel untuk mempertahankan diri," tambah Merz.

Seorang pejabat senior pemerintah Jerman memberikan alasan berbeda tentang penurunan penjualan ke Israel. Ia menyebut hambatan yang disebabkan pembaruan Bundeswehr dan fakta bahwa Jerman mengirimkan senjata ke Ukraina; pejabat tersebut bersikeras bahwa tidak ada embargo senjata resmi yang berlaku.

Pilihan Editor: UNRWA Desak Israel Beri Akses Operasi Penyelamatan di Gaza Utara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |