(Beritadaerah-Palembang) Saat kunjungan kerja Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati ke Refinery Unit (RU) III Plaju pada Jumat (16/5), mengonfirmasi kilang tertua di Indonesia ini beroperasi optimal dengan kapasitas produksi 120 ribu barel per hari, mencakup 12 persen total kapasitas kilang Pertamina. BPH Migas menegaskan peran vital Kilang Plaju dalam memenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel).
“Kilang Plaju menjadi tulang punggung pasokan Biosolar B35, Pertalite, dan avtur untuk Sumbagsel. Ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai swasembada energi,” tegas Erika dalam keterangan resmi, Minggu (18/5/2025).
Pihaknya memuji perawatan fasilitas berusia 120 tahun ini yang tetap produktif, sekaligus mendorong transformasinya menjadi green refinery dengan memanfaatkan potensi sawit lokal sebagai bahan baku energi terbarukan.
Tantangan distribusi akibat pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai di Bengkulu menjadi perhatian khusus. “Kami akan koordinasi dengan Kemenhub untuk solusi jangka pendek, termasuk penyaluran dari daerah tetangga,” jelas Erika.
Meski berpotensi menaikkan biaya logistik, BPH Migas memastikan stok BBM Satu Harga untuk wilayah terpencil seperti Pulau Enggano tetap terjamin.
Sementara itu, Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia mengungkapkan upaya modernisasi berkelanjutan di Kilang Plaju. “Kami menerapkan teknologi mutakhir dalam perawatan dan meningkatkan porsi pengolahan minyak mentah lokal Sumatera,” paparnya.
Langkah itu telah menekan biaya produksi 15 persen dalam tiga tahun terakhir.
Dukungan juga datang dari Anggota Komite BPH Migas. Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra mengatakan, sesuai UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas, BPH Migas berdiri di atas tiga pilar, yaitu pemerintah, badan usaha, dan masyarakat.
Pilar-pilar ini saling bersinergi dalam menjalankan tugas dan fungsi BPH Migas, khususnya dalam mengatur dan mengawasi kegiatan hilir migas.
Sementara, Anggota Komite Migas Iwan Prasetya Adhi mendukung Kilang Plaju menjadi kilang andalan untuk penyediaan BBM, khususnya di Sumbagsel serta meningkat efisiensinya, sehingga mampu bersaing dengan kilang lainnya.
“Efisiensi yang telah dilakukan harus terus ditingkatkan agar kompetitif dengan kilang lainnya seperti Kilang Balikpapan dan Cilacap,” ujar Iwan.