Tak Gentar Peringatan Luhut, Menkeu Purbaya Ultimatum, Jika Akhir Oktober Tak Terserap, Dana MBG Tetap Ditarik!

1 week ago 31
Luhut Binsar Panjaitan dan Purbaya Yudhi Sadewa | Wikipedia

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sama sekali tak gentar dengan peringatan yang dilontarkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia bahkan mengultimatum “orang dekat Jokowi” tersebut, jika sampai akhir bulan Oktober 2025 tidak terserap, maka dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi andalan Presiden Prabowo itu tetap akan ditarik.

Purbaya menegaskan, langkah penarikan itu akan dilakukan demi memastikan anggaran MBG benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana program. Ia menargetkan evaluasi penyerapannya selesai pada akhir Oktober 2025, sebelum keputusan akhir mengenai kelanjutan dana tersebut ditetapkan.

Keputusan ini diambil Menkeu Purbaya meski Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyampaikan bahwa penyerapan anggaran MBG yang dijalankan Badan Gizi Nasional (BGN) telah menunjukkan perkembangan positif.

Menkeu Purbaya menjelaskan, langkah tersebut dilakukan untuk memastikan efektivitas Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menjalankan program strategis tersebut. Ia juga membuka kemungkinan untuk menambah anggaran MBG apabila pelaksanaan program dinilai berjalan baik dan membutuhkan tambahan dana.

“Kalau nanti akhir Oktober saya bisa prediksi berapa penyerapannya, kalau kurang kita ambil uangnya. Kalau lebih kita tambah. Kita lihat seberapa efektif dia menjalankan programnya dengan baik,” ujar Purbaya, Minggu (5/10/2025) dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, langkah ini bukan bentuk pemotongan sepihak, melainkan bagian dari pengawasan agar program MBG dapat berjalan optimal.
“Jadi enggak ada target, justru kita mau bantu mereka supaya programnya berjalan dengan baik dan lancar,” tambahnya.

Menkeu Purbaya menilai langkah ini penting untuk memastikan dana yang sudah dialokasikan benar-benar digunakan dengan tepat.
“Akan terus berjalan, cuma kita pastikan lebih baik pelaksanannya. Bukan saya yang mandor, tapi kalau uangnya enggak dipakai, saya ambil,” tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa penyerapan anggaran MBG menunjukkan perkembangan positif.
“Kami pastikan penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan nggak perlu mengambil anggaran yang tidak terserap,” ujar Luhut usai bertemu Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, di Kantor DEN, Jumat (3/10/2025), dikutip dari Tribunnews.com.

Menurut Luhut, dana program MBG berpotensi menggerakkan ekonomi di tingkat bawah. “Tadi kami lihat dana semua akan terserap dengan baik dan itu akan terjadi penyebaran. Dan itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga 3 Oktober 2025 sudah mencapai Rp21,64 triliun atau setara 34 persen dari total alokasi.
Untuk bantuan pemerintah makan bergizi, dana yang terserap mencapai Rp18,63 triliun atau 37 persen dari penerima manfaat.

“Hari ini sudah Rp21,64 triliun, jadi tercapai 34 persen secara keseluruhan. Untuk bantuan makan bergizi, Rp18,63 triliun sudah terserap, setara 37 persen penerima manfaat,” jelas Dadan.

Dengan ultimatum Menkeu Purbaya yang memberi tenggat hingga akhir Oktober, bola kini ada di tangan BGN dan DEN untuk memastikan agar dana program strategis nasional tersebut terserap maksimal dan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |