TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan di media sosial Indonesia. Dia menuai kritik tajam usai menandai komentar sindiran kepadanya di unggahan terbaru akun Instagram pribadinya. Hal itu membuat warganet di media sosial X geram karena Gibran dinilai sengaja menandai komentar tersebut, agar orang yang melemparkan hujatan itu diserang oleh para pendukungnya.
Putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo itu baru menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden usai dilantik pada Ahad, 20 Oktober 2024 lalu. Setelah pelantikan, Gibran langsung menjalankan sejumlah kegiatan kenegaraan. Di antaranya adalah menerima tamu kenegaraan di Istana Wakil Presiden dan mengunjungi proyek pembangunan MRT Fase 2 Lintang Selatan-Utara (Bundaran HI - Kota).
Saat blusukan ke proyek pembangunan MRT, Gibran membagikan foto kegiatannya ketika menyusuri terowongan proyek tersebut. Menurut dia, progres pekerjaan itu sudah mencapai 82 persen. Karena itu, dia meminta agar pembangunan MRT fase 2 dapat selesai tepat waktu.
“Ditemani Menteri Perhubungan Bapak Dudy Purwaghandi dan Pj Gubernur DKI Jakarta Bapak Teguh Setyabudi, berjalan kaki menelusuri tunnel dari Stasiun Monas ke Stasiun Thamrin yang merupakan bagian dari proyek MRT Fase 2 Lintang Selatan-Utara (Bundaran HI - Kota),” tulis Gibran dalam keterangan unggahannya.
Ragam Komentar di Instagram Gibran
Unggahan kegiatan Gibran tersebut menuai berbagai komentar dari warganet di media sosial. Beberapa orang kagum dengan semangat Gibran yang langsung bekerja setelah pelantikan. Namun beberapa orang lain menilai hal yang dilakukan Gibran adalah pencitraan.
Tak sedikit juga hujatan, ledekan, dan sindiran diterima Gibran di kolom komentar unggahannya. Salah satu ledekan itu berasal dari akun @odi***. Dia berkomentar, “Yang gw tau yang suka blusukan itu cuma pemulung.” Komentar itu kemudian dibalas oleh Gibran dengan singkat, “Ya pak.” Gibran juga sempat menandai komentar tersebut hingga berada di paling atas kolom komentarnya –saat ini sudah tidak ditandai.
Reaksi Warganet Gibran Menandai Komentar Hujatan
Aksi Gibran yang menandai komentar hujatan itu justru menjadi sorotan warganet lain di media sosial X. Banyak orang yang mempertanyakan apa maksud dari aksi Gibran tersebut. Beberapa bahkan menyeret nama Ridwan Kamil yang juga kerap melakukan aksi serupa kepada orang-orang yang melontarkan hujatan kepadanya.
Iklan
“Ada rakyat komentar negatif, di-pinned comment sama yang katanya wakil presiden. Tujuannya apa? Biar orang-orang bully dia? Biar sesama sipil mem-bully sipil lainnya? Sekelas wakil presiden mainannya begini. Tidak belajar dari kasus ridwan kamil? Ini mah bukan masalah usia, tapi emang lo aja yang masih bocah. Dikasih kekuasaan malah sok paling berkuasa,” ujar seorang warganet dengan akun X @day***, sambil membagikan tanggapan layar komentar negatif yang ditandai Gibran.
“Diajarin Ridwan Kamil,” tulis @xou** dalam kutipan cuitannya. Hal serupa disampaikan oleh @thr***, “Mirip kaya RK ya, ada komentar negatif dipin biar dihujat sama fansnya.” “Udah kak pak Ridwan Kamil aja maen pin comment,” kata @Kuk***. “Ridwan kamil versi 2,3 kampus ruko,” ucap @men***.
Beberapa orang juga menyoroti Gibran yang hanya menanggapi komentar-komentar negatif, sedangkan komentar positif sering kali tidak digubris. “Dulu pas aktif di Twitter juga kaya gitu kan, tweet negatif berminggu-minggu lalu bahkan ga mention fufufafa tiba-tiba di-quote tweet. Sementara, tweet-tweet yang berisi masukan dgn bahasa positif ga ditanggepin,” ucap @Res*** dalam kolom komentar. Akun X @dbu*** pun menyampaikan hal senada, “Giliran yang positif ga di tanggepin giliran yang negatif di pin.”
Hingga saat ini, aksi Gibran tersebut masih menjadi perbincangan di media sosial Indonesia. Beberapa menilai bahwa aksi menandai komentar tersebut adalah wajar setelah seseorang melontarkan hujatan. Namun sebagian lain menilai hal tersebut tidak wajar karena seharusnya Gibran fokus bekerja dan tidak menggubris hal-hal seperti itu, dan melakukan hal yang dapat menimbulkan perselisihan di masyarakat.
Pilihan Editor: Ini Tugas Raffi Ahmad Sebagai Utusan Khusus Presiden