Tekan Angka Kehilangan Pangan RI, Bapanas Gandeng Ritel Lewat Gerakan GSP

3 hours ago 9

Menurut survei Indikator Politik Indonesia, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencatat tingkat kepuasan publik tertinggi, yakni sebesar 84,9 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) semakin serius menggarap isu ketahanan pangan nasional. Kali ini, mereka memperluas pelaksanaan Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) hingga mencakup 17 provinsi di Indonesia.

Sejak diluncurkan pada tahun 2022, gerakan ini telah menunjukkan hasil nyata: menyelamatkan lebih dari 224 ton pangan dan menyalurkannya kepada lebih dari 456 ribu penerima manfaat. Langkah strategis ini adalah bagian dari upaya masif agar pangan layak konsumsi tidak terbuang percuma.

Dalam momentum Hari Ritel Nasional 2025 di Jakarta, Kamis (6/11/2025), Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, menegaskan pentingnya sinergi seluruh pihak dalam mendorong gerakan penyelamatan pangan ini. Ia menyebut kolaborasi solid antara pelaku ritel, UMKM, bank pangan, pemerintah daerah, dan komunitas masyarakat sebagai kunci keberlanjutan program tersebut.

“Pencegahan food loss (kehilangan pangan) dan food waste (limbah pangan) membutuhkan komitmen kita semua dalam memperkuat ketahanan pangan secara menyeluruh. Sejak 2022, GSP telah kita dorong agar pangan yang tersedia dapat dimanfaatkan optimal dan tidak terbuang percuma,” ujarnya, dikutip Sabtu (8/11/2025).

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan estimasi global menunjukkan realitas yang mencengangkan: Indonesia berpotensi kehilangan hingga 31 persen pangan sepanjang rantai pasok. Angka ini terbagi menjadi sekitar 17 persen berupa food waste di tingkat konsumen dan 14 persen food loss pada tahap produksi serta distribusi.

Sarwo menilai, jika Indonesia mampu menekan kehilangan pangan hanya lima persen saja, dampaknya akan sangat signifikan terhadap ketersediaan pangan nasional. “Kalau kita mampu mengurangi lima persen saja, maka itu sudah cukup untuk memperkuat kecukupan pangan bagi jutaan masyarakat,” ungkapnya optimis.

Ketua Umum Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo), Solihin, menyambut positif langkah Bapanas tersebut. Aprindo berkomitmen memperkuat peran sektor ritel dalam ekosistem penyelamatan pangan. Ia menekankan bahwa sinergi antara ritel modern dan UMKM harus diarahkan pada gerakan bersama, bukan kompetisi.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |