Telkom Masuk ke Danantara Bulan Depan, Bagaimana Nasib Perluasan Jaringan?

2 hours ago 6

Dewan Penasihat Presiden Bambang Brodjonegoro mengatakan masuknya Telkom ke Danantara tidak akan menghambat ekspansi bisnis BUMN itu

25 Februari 2025 | 17.04 WIB

Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi (ki - ka) Menteri BUMN Erick Thohir, Wapres ke-11 Boediono, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ketujuh Joko Widodo, Wapres ke-12 Jusuf Kalla, Wapres ke-13 Ma'ruf Amin dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani, secara resmi meluncurkan badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 24 Februari 2025. Kepala Negara menyatakan bahwa Danantara sebagai dana kekayaan Negara atau sovereign wealth fund Indonesia itu akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS. TEMPO/Imam Sukamto

Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi (ki - ka) Menteri BUMN Erick Thohir, Wapres ke-11 Boediono, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ketujuh Joko Widodo, Wapres ke-12 Jusuf Kalla, Wapres ke-13 Ma'ruf Amin dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani, secara resmi meluncurkan badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 24 Februari 2025. Kepala Negara menyatakan bahwa Danantara sebagai dana kekayaan Negara atau sovereign wealth fund Indonesia itu akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS. TEMPO/Imam Sukamto

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh BUMN, termasuk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, akan resmi masuk ke dalam Sovereign Wealth Fund (SWF) Danantara mulai Maret 2025. Kepastian itu disampaikan oleh Dewan Penasihat Presiden Bambang Brodjonegoro.  

slot-iklan-300x100

Ia juga yakin masuknya Telkom ke Danantara tidak akan menghambat ekspansi bisnis perusahaan telekomunikasi pelat merah itu, terutama dalam pengembangan infrastruktur telekomunikasi nasional. 

slot-iklan-300x600

"Telkom sudah Tbk sejak lama, jadi tetap akan melakukan perluasan jaringan ke wilayah-wilayah yang bisa memberikan manfaat, baik secara korporasi maupun bagi masyarakat," ujar Bambang saat ditemui di Gedung Sopo Del. Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Februari 2025. 

Ia menjelaskan perluasan jaringan telekomunikasi, terutama ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), tetap menjadi prioritas pemerintah dan Telkom. Terutama, kata dia, setelah pandemi Covid-19, pemerintah semakin mendorong pembangunan infrastruktur digital, termasuk melalui proyek Palapa Ring, serta penambahan jaringan untuk wilayah-wilayah yang masih minim akses telekomunikasi. 

"Jadi, artinya Telkom dan pemerintah akan bersama-sama memperluas konektivitas telekomunikasi ke seluruh daerah dan desa di Indonesia," ujar Bambang. 

Dengan masuknya Telkom ke Danantara, skema kepemilikan perusahaan tidak lagi langsung berada di bawah kementerian, melainkan melalui badan investasi negara tersebut.

Namun, Bambang menyampaikan pemerintah akan memastikan kebijakan strategis tetap mendukung pengembangan infrastruktur digital nasional. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan daya saing Telkom di pasar domestik maupun internasional.

Sebelumnya, ekonom senior INDEF Didik J. Rachbini mengatakan, Danantara seharusnya bisa membawa pertumbuhan ekonomi nasional setidaknya ke angka 6 persen. “Kalau Danantara itu hanya kumpulan perusahaan, jadi superholding saja, itu tidak terlalu bermanfaat karena masing-masing dari perusahaan itu sudah cukup kuat,” ujar Didik pada Senin, 24 Februari 2025.

Adapun tujuh perusahaan BUMN yang akan dikelola Danantara adalah PT Pertamina (Persero), Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT PLN (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 

“Danantara ini sebagai lokomotif besar harus membawa Indonesia mendorong pertumbuhan dari 5 persen setidaknya 6 persen atau 6,5 persen. Kalau BUMN-nya itu bergerak seperti biasa dan Danantara itu hanya investasi kecil-kecil, maka tumbuhnya ekonomi itu hanya tetap 5 persen,” kata salah satu pendiri INDEF ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |