Tiga Trash Barrier di Kota Jogja Jebol Dihantam Derasnya Arus Sungai

Ilustrasi banjir rob | pixabay

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hujan deras yang mengguyur Kota Yogyakarta pada Selasa (19/8/2025) sore mengakibatkan debit air di sejumlah sungai meningkat tajam.

Sebagai dampaknya,  tiga trash barrier atau jaring penghadang sampah yang terpasang di aliran sungai kota jebol tak kuasa menahan derasnya arus.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Kota Yogyakarta, Very Tri Jatmiko, mengungkapkan bahwa fasilitas yang rusak berada di Kali Buntung, serta di kawasan Jembatan Greskap dan Jembatan Sayidan.

Menurutnya, jebolnya trash barrier bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, ada pula unit yang hanyut terbawa derasnya arus. Karena itu, perbaikan akan dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, agar kerusakan serupa tidak kembali terulang.

“Perbaikan segera kami lakukan, tapi penempatan kembali trash barrier akan menyesuaikan situasi lapangan,” jelas Very saat dikonfirmasi, Rabu (20/8/2025).

Meski demikian, Very menilai keberadaan trash barrier cukup efektif dalam membantu menjaga kebersihan aliran sungai. Dari data yang dihimpun DLH, di Sungai Code saja, rata-rata 200 kilogram sampah berhasil diangkat setiap harinya, atau setara 6 ton per bulan. Sampah tersebut terdiri atas jenis organik maupun anorganik.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan pihaknya berencana menambah jumlah trash barrier pada tahun ini. Penambahan akan difokuskan pada titik hulu dan hilir sungai yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Sleman dan Bantul.

“Dengan begitu, aliran sungai yang masuk maupun keluar wilayah Kota Jogja tetap terjaga kebersihannya,” ujar Hasto, yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Kulonprogo dua periode itu.  [*] Berbagai sumber