Tim SAR Temukan Tiga Korban Satu Keluarga, Pencarian di Cilacap Terus Diperluas

2 weeks ago 66
Ilustrasi bencana tanah longsor | Freepik

CILACAP, JOGLOSEMARNEWS.COM – Operasi pencarian korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, terus dikebut oleh tim SAR gabungan.

Memasuki hari ketiga pascabencana, Sabtu (15/11/2025), upaya pencarian dilakukan dengan penambahan personel dan alat berat karena sebagian besar korban diduga berada di titik terdalam material longsoran.

Longsor yang terjadi pada Kamis malam (13/11/2025) itu mengubur permukiman warga dengan ketebalan material mencapai delapan meter. Kondisi tersebut menyulitkan proses evakuasi sejak hari pertama. BNPB mencatat 17 warga masih dinyatakan hilang, sementara 46 orang terdampak. Dari jumlah itu, 23 warga selamat, dan enam korban ditemukan meninggal dunia.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, memastikan bahwa operasi lanjutan akan diperkuat dengan lebih banyak peralatan. “Alat berat awalnya hanya dua unit. Kini sudah bertambah menjadi tujuh, dan akan ditingkatkan hingga 12 unit berkat bantuan dari Kementerian PUPR,” ujar Budi di sela pemantauan lapangan.

Di tengah ancaman cuaca buruk, BNPB juga menyiapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sebagai langkah mitigasi. Pesawat dan logistik disiagakan di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, sebelum diterbangkan ke wilayah rawan. Langkah itu diambil agar hujan tidak memperparah kondisi tanah yang sudah labil dan membahayakan tim pencarian.

“Koordinasi dengan berbagai pihak sudah dilakukan, dan TMC akan digelar agar hujan dapat dikurangi sehingga proses evakuasi lebih aman,” tambah Budi.

Selain fokus pencarian, pemerintah memastikan kebutuhan dasar warga terdampak, mulai dari logistik, tempat pengungsian, hingga layanan kesehatan, telah terpenuhi.

Penemuan Korban Satu Keluarga

Perkembangan terbaru menunjukkan adanya temuan penting di sektor pencarian A2, Dusun Cibuyut. Di titik tersebut, tim SAR gabungan berhasil menemukan tiga korban dalam satu keluarga: Asmanto, istrinya Nur Isnaeni (30), dan anak mereka Hafiz (6).

Kepala Basarnas Cilacap, M Abadullah, menjelaskan bahwa ketiganya ditemukan berdekatan dalam satu radius yang sama, mengindikasikan rumah mereka ikut terseret dalam satu aliran longsoran besar. Hafiz ditemukan terlebih dahulu pukul 10.06 WIB, disusul ibunya pukul 10.44 WIB, dan bagian tubuh Asmanto pada 11.37 WIB. “Area ini memang dipetakan sebagai pusat timbunan terbesar,” ungkap Abdullah.

Kondisi medan yang labil membuat tim harus berhati-hati. Tanah di beberapa sektor masih berpotensi bergerak sehingga pengamanan menjadi prioritas. Tim SAR, BPBD Cilacap, TNI, Polri, relawan, dan warga setempat bekerja bergantian untuk menjaga keselamatan personel di lapangan.

Meski menghadapi rintangan cuaca dan medan yang berat, penyisiran tetap dilakukan dengan alat pendeteksi keberadaan manusia. Petugas berharap sinyal baru bisa membantu mengarah pada posisi para korban yang masih hilang.

Di posko utama, keluarga korban dan warga Majenang masih menunggu kabar terbaru dengan penuh harap, sementara pemerintah daerah menyiapkan dukungan psikososial bagi warga yang kehilangan rumah maupun anggota keluarga. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |