Tim dari Universitas Duta Bangsa (UDB) Surakarta saat melakukan program pengabdian masyarakat di Kelurahan Bulakan Kabupaten Sukoharjo | IstimewaSOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Upaya menekan angka stunting di Kabupaten Sukoharjo kembali mendapat dukungan dari dunia perguruan tinggi. Kali ini, tim dari Universitas Duta Bangsa (UDB) Surakarta melaksanakan program pengabdian masyarakat di Kelurahan Bulakan melalui edukasi dan pelatihan pengolahan pangan berbahan daun kelor.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2025 yang berhasil diraih UDB, melibatkan Program Studi Farmasi dan Teknologi Rekayasa Pangan.
Ketua tim PKM, Apt Siwi Hastuti, M.Sc., menjelaskan bahwa stunting menjadi persoalan gizi yang masih kerap ditemukan, terutama akibat kurangnya asupan nutrisi sejak masa kehamilan hingga usia balita.
Menurutnya, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memperkaya konsumsi protein melalui bahan pangan lokal yang murah dan mudah didapat, seperti daun kelor. “Kelor memiliki kandungan gizi lengkap dan sangat potensial untuk membantu tumbuh kembang anak,” terangnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Tim pengabdian masyarakat UDB berpose bersama dengan masyarakat Kelurahan Bulakan, Sukoharjo | IstimewaSementara itu, dosen Teknologi Rekayasa Pangan, Binardo Adi Seno, S.TP., M.Sc., menambahkan bahwa kelor dapat dikreasikan menjadi makanan dan minuman yang lebih disukai anak. Ia mencontohkan produk puding dan minuman instan berbahan kelor yang diperkenalkan kepada warga agar anak-anak tidak mudah menolak sayuran karena bentuk dan aromanya.
Pelatihan berlangsung secara bertahap, salah satunya pada 21 Oktober 2025. Pada sesi tersebut, tim melakukan pendampingan kepada orang tua balita stunting, mulai dari pemeriksaan tinggi dan berat badan hingga penyajian menu kelor yang kaya nutrisi.
Kegiatan berlanjut hingga 24 Oktober 2025, di mana warga—terutama kader PKK—mendapat kesempatan praktik langsung membuat olahan kelor menjadi minuman instan, puding, dan produk fungsional lainnya.
Kepala Kelurahan Bulakan, Marlina Dry Hastuti, SE, MM., menyambut positif program tersebut. Ia menyebutkan bahwa angka stunting di wilayahnya masih berada di kisaran 11 persen dan terus menjadi perhatian.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa memperkuat upaya penurunan stunting yang sudah berjalan, terutama melalui pemberdayaan keluarga,” ujarnya didampingi Ketua PKK, Damarin.
Anggota tim lainnya, Anna Fitriawati, M.Sc., mengungkapkan bahwa pengabdian ini juga bertujuan menumbuhkan kemandirian gizi keluarga. Masyarakat didorong untuk menanam kelor di pekarangan rumah dan mengolahnya menjadi produk pangan sehat tanpa bergantung pada bahan mahal. “Kelor mudah tumbuh dan kaya manfaat. Jika dimanfaatkan optimal, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga dari tanaman sendiri,” jelasnya.
Di akhir kegiatan, tim UDB menyampaikan apresiasi kepada Kemendiktisaintek atas dukungan pendanaan PKM 2025 yang memungkinkan program pengabdian ini terselenggara secara menyeluruh dan bermanfaat bagi warga Bulakan. [*]
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
















































