KULONPROGO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri penyebab keracunan massal ratusan pelajar di Wates, Kulon Progo, akhirnya terjawab sudah. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat memastikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan pada akhir Juli lalu terbukti terkontaminasi bakteri.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulon Progo, Arif Mustofa, menyampaikan hasil uji laboratorium dari Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi (BLKK) DIY. Sampel yang diperiksa mencakup nasi putih, ayam, tumis sayur, tahu goreng, semangka, serta muntahan dan feses siswa yang sakit.
“Hasilnya menunjukkan adanya tiga jenis bakteri, yaitu E. Coli, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus. Bakteri ini tidak semestinya ada dalam makanan sehingga jelas merupakan kontaminan,” terangnya, Rabu (20/8/2025).
Temuan bakteri pada makanan sejalan dengan hasil pemeriksaan muntahan yang positif mengandung Bacillus cereus, serta feses siswa yang terdeteksi E. Coli. Kondisi ini menguatkan kesimpulan bahwa gejala mual, muntah, hingga diare yang dialami 497 siswa berasal dari menu MBG.
Meski begitu, Arif menekankan, pihaknya tidak dapat menunjuk faktor tunggal sebagai penyebab masuknya bakteri. “Kontaminasi bisa terjadi di banyak titik, mulai dari pemilihan bahan, proses penyimpanan, pengolahan, hingga distribusi dan saat dikonsumsi siswa di sekolah,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami. Ia menyebut kasus ini sebagai pelajaran penting agar pengelolaan MBG benar-benar mengikuti prosedur ketat. “Mulai dari kualitas bahan baku, penyimpanan yang memadai, proses memasak, alat yang digunakan, sampai distribusi, semuanya harus sesuai standar. Apalagi jumlah porsi yang diproduksi ribuan setiap harinya,” katanya.
Budi menambahkan, pengawasan terhadap pelaksanaan MBG masih menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pemerintah daerah, kata dia, hanya bisa memberi imbauan serta masukan agar kejadian serupa tidak berulang.
Sebelumnya, keracunan massal ini menimpa siswa SMP Negeri 3 Wates dan SMP Muhammadiyah 2 Wates pada Kamis (31/7). Ratusan siswa mengeluhkan sakit perut, muntah, hingga diare setelah menyantap menu MBG sehari sebelumnya.
Sebagian besar siswa hanya perlu perawatan di puskesmas, namun satu pelajar sempat menjalani rawat inap di RSUD Wates selama tiga hari. Beruntung, seluruh korban akhirnya dapat pulih dan kembali beraktivitas.
Dengan hasil uji laboratorium ini, Dinkes Kulon Progo menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG agar program yang bertujuan mulia itu tidak justru menimbulkan masalah kesehatan bagi pelajar. [*] Berbagai sumber
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.