
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Malam Silaturasa yang digelar usai pengukuhan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat periode 2025-2030 di Taman Balekambang, Solo, Sabtu (4/10/2025), berlangsung hangat sekaligus penuh canda. Bukan hanya sajian kuliner khas Solo yang memikat, tetapi juga tema acara yang bikin pejabat dan tamu undangan tertawa lepas.

Bagaimana tidak, backdrop panggung memajang tulisan “Sakinah, Mawaddah, Warahmah” yang lazim dipakai sebagai doa pernikahan. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang baru saja tiba bersama Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, spontan terpingkal-pingkal melihatnya.
“Iki kaya wong manten, temanya lucu, tapi doanya bagus,” celetuknya sambil tertawa.

Kekocakan itu menular ke sejumlah tamu lain, termasuk jajaran pengurus PWI pusat, ketua PWI provinsi, serta Walikota Surakarta Respati Ardi yang hadir bersama Wakil Walikota Astrid Widayani. Mereka sepakat tema tersebut unik sekaligus menggelitik, karena berbeda dari kebiasaan acara organisasi yang biasanya formal.
Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul atau Gus Anas, menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut memang disengaja. “Itu doa yang baik. Harapannya PWI Bersatu benar-benar bisa menghadirkan ketenangan, cinta kasih, dan semangat kebersamaan dalam perjalanan lima tahun mendatang,” ujarnya.

Selain hiburan musik yang turut dimeriahkan Wakil Walikota Astrid Widayani yang bernyanyi bersama band, jamuan Silaturasa juga menyuguhkan kuliner khas Solo seperti tengkleng, nasi liwet, hingga wedangan. Suasana akrab terlihat ketika para pengurus PWI provinsi dan wartawan senior dari berbagai daerah melebur dalam suasana santai.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ahmad Luthfi juga menegaskan kembali peran pers sebagai salah satu pilar demokrasi yang dijamin undang-undang. Ia berharap pengurus PWI Pusat periode baru bisa menjaga amanah, menjembatani komunikasi pemerintah dengan masyarakat, sekaligus ikut memperkuat persatuan bangsa.
Ketua PWI Pusat, Akhmad Munir, menambahkan bahwa pengukuhan kali ini istimewa karena digelar di Monumen Pers Nasional, tempat bersejarah lahirnya PWI. “Kami ingin mengingatkan kembali semangat persatuan yang pernah diperjuangkan dari kota ini. Setelah hampir dua tahun PWI terbelah, kini waktunya kita bersatu kembali,” tuturnya.
Acara di Solo itu pun menjadi momentum penting, karena menjadi ajang kumpul pertama pengurus lengkap bersama para ketua provinsi setelah kongres. Dengan semangat persaudaraan yang dipadukan suasana cair, Malam Silaturasa benar-benar menjadi ruang untuk mempererat ikatan sekaligus memulai perjalanan baru PWI Bersatu dengan penuh optimisme. [*]
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.