UNS Gandeng Timor Leste dan Prancis, Siapkan Psikolog Hadapi Krisis Iklim ASEAN

1 hour ago 4
Penyerahan plakat oleh Dekan Fakultas Psikologi dan Ketua PPKG Universitas Sebelas Maret kepada pembicara Simposium Internasional

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terus memperluas jejaring globalnya. Melalui proyek kolaborasi bertajuk Island and Mainland Mindset and Practices Anticipating Climate Change Threats in Southeast Asia (IMPACTS-SEA), kampus ini menghubungkan peneliti Indonesia, Timor Leste, dan Prancis untuk memperkuat kapasitas menghadapi ancaman perubahan iklim. Program ini digagas dosen Fakultas Psikologi UNS, Dr. Andrian Liem, dengan dukungan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN.

Proyek itu sendiri melibatkan Institut National de la Santé et de la Recherche Médicale (INSERM) Prancis, Universidade Dili Timor Leste, dan Food for the Hungry Indonesia. Selama September 2025, mereka menggelar serangkaian aktivitas meliputi lokakarya lintas disiplin, simposium internasional, kuliah tamu, hingga pertemuan jejaring riset. Semua diarahkan untuk membangun kompetensi budaya, riset kesehatan-iklim, dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.

Pada 9 September 2025, berlangsung Building Bridges: Climate-Health-Community Intensive Workshop Series yang terbagi dalam tiga sesi. Dr. Marie-Laure Parmentier dari INSERM membahas metodologi pengukuran dampak iklim terhadap kesehatan mental. Fitri Kusumasari dari Universidade Dili menyoroti pentingnya kompetensi lintas budaya di sektor kesehatan, sedangkan Effendy Aritonang dari Food for the Hungry Indonesia mengajak peserta merancang bersama program pemberdayaan masyarakat berbasis partisipasi.

Workshop “Developing Methodologies for Climate-Health Impact Measurement” oleh Dr. Marie-Laure Parmentier,

Puncaknya, pada 10 September 2025, UNS menggelar simposium internasional bertema From Islands to Heartlands: Climate Resilience, Place Bonds, and Gendered Insights for Sustainable Change. Bertempat di Ruang Indraprastha UNS Inn, acara tersebut dihadiri oleh  126 peserta dari berbagai negara,  mulai Afghanistan hingga Brasil.

Para pembicara memaparkan pandangan multidisipliner tentang kerentanan iklim, peran perempuan, dan pentingnya ikatan emosional terhadap kampung halaman sebagai sumber ketahanan menghadapi krisis iklim.

Plt Dekan Fakultas Psikologi UNS, Prof. Dr. Reviono, dalam kesempatan itu menegaskan bahwa psikologi berperan vital dalam memahami dimensi manusia di balik krisis iklim. Sedangkan penelitian yang dipresentasikan oleh Dr. Andrian Liem, Dr. Sri Kusumo Habsari, dan pembicara undangan mengungkap bahwa pengalaman perempuan sering kali lebih berat saat menghadapi dampak iklim, namun justru menyimpan potensi solusi kreatif bila diberikan ruang partisipasi.

Presentasi Sesi Kedua dengan moderator Dr. Sudirman Nasir dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS

Transfer Pengetahuan Berkelanjutan
Keseriusan UNS juga tampak lewat Serial Kuliah Tamu Psikologi Kesehatan dan Budaya pada 11–12 September 2025. Mahasiswa mendapat materi tentang depresi pascapersalinan dan faktor budaya di Timor Leste, keterhubungan manusia dengan alam dan kecemasan ekologis, hingga spiritualitas dan kesejahteraan. Serial ini mendorong mahasiswa memahami isu kesehatan dan lingkungan dalam konteks global sekaligus lokal.

Kuliah tamu “Spirituality and Well-Being” oleh Effendy Aritonang (FH Indonesia)

Jejaring ASEAN–Prancis dan Program Konkret
Selain kegiatan akademik, UNS juga menginisiasi pertemuan strategis pada 10 September 2025 yang dipimpin Wakil Rektor IV UNS Prof. Irwan Trinugroho. Pertemuan itu menyepakati rencana pendirian Fakultas Psikologi di Timor Leste, program double degree, KKN internasional, serta kolaborasi menangani isu sosial seperti stunting, HIV, pengelolaan sampah, hingga perlindungan pengungsi.

Adapun, Universidade Dili dengan 5.600 mahasiswa menyambut antusias pendampingan dari UNS tersebut. Dr. Marie-Laure Parmentier mengingatkan pentingnya adaptasi ilmuwan menghadapi tantangan global, sedangkan UNS menegaskan komitmennya untuk riset yang relevan bagi masyarakat.

Networking Meeting Universitas Sebelas Maret bersama pembicara Simposium Internasional

Keseluruhan kegiatan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, terutama SDG 3 (Kesehatan), SDG 5 (Kesetaraan Gender), SDG 10 (Pengurangan Kesenjangan), dan SDG 13 (Aksi Iklim). “Kami berkomitmen menjadikan program internasional ini bukan hanya forum akademik, tapi juga motor perubahan nyata,” ujar Prof. Irwan Trinugroho. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |