Usai Lawatan Luar Negeri, Prabowo Maraton Evaluasi Program MBG hingga Cek Kesehatan Gratis  

2 hours ago 7
Presiden Prabowo Subianto | Instagram

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Baru tiba dari rangkaian kunjungan kerja di empat negara, Presiden Prabowo Subianto tidak menunggu esok hari untuk langsung memanggil sejumlah menteri ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (28/9/2025) malam.

Fokusnya jelas, yakni mengevaluasi program-program unggulan pemerintah, terutama Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang diterpa gelombang kasus keracunan di berbagai daerah.

Menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Prabowo meminta laporan menyeluruh mulai dari sektor pangan, energi, kesehatan, hingga kelautan. Ia ingin mengetahui progres terbaru program yang sempat ia canangkan sebelum berangkat ke luar negeri.

“Bapak Presiden memanggil beberapa menteri untuk mendapatkan update langsung,” kata Prasetyo.

Sorotan paling tajam diarahkan ke program MBG. Menko Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, sejak siang hingga malam hari Presiden terus memimpin koordinasi lintas kementerian untuk membedah masalah Badan Gizi Nasional dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lapangan.

“Bapak Presiden menekankan keselamatan anak-anak jadi prioritas nomor satu. Bukan sekadar angka statistik, ini menyangkut generasi penerus,” ujar Zulhas.

Langkah konkret pun segera dirumuskan: penutupan sementara SPPG bermasalah, audit kedisiplinan petugas termasuk juru masak, sterilisasi peralatan, perbaikan sanitasi dan kualitas air, hingga kewajiban Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) di semua titik layanan. Presiden juga menginstruksikan keterlibatan aktif puskesmas, UKS, dan pemda untuk melakukan pemantauan rutin tanpa menunggu instruksi.

Di luar sektor gizi, Prabowo juga menerima laporan soal program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah menjangkau puluhan juta warga, rencana cetak sawah dan cadangan beras nasional, hingga proyek revitalisasi tambak 20.000 hektare di Jawa Barat dan pembangunan kampung nelayan. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pun memaparkan rencana peletakan batu pertama pabrik metanol dan etanol guna mengurangi ketergantungan impor.

Namun sinyal terkuat malam itu datang dari sikap Prabowo sendiri: ia memilih mengawal langsung program yang paling bersentuhan dengan anak-anak Indonesia. “Keselamatan anak adalah perintah utama,” tegas Zulhas mewakili Presiden.

Pernyataan ini sekaligus jadi alarm bagi semua pemangku kepentingan: program unggulan pemerintah tidak boleh sekadar jadi proyek, tetapi harus dikelola dengan standar tertinggi.  [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |