Usulan Ganti Program MBG Jadi Uang Tunai Menguat, Pemerintah Pilih Tetap Jalankan Skema Lama

4 hours ago 5
Ilustrasi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Ando

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Desakan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar diganti dengan bantuan uang tunai kembali mencuat di Senayan. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menilai pemberian uang langsung kepada orang tua murid dapat mengurangi risiko keracunan massal serta masalah penyediaan makanan yang belakangan menjadi sorotan publik.

Charles mengkritisi tata laksana penyediaan menu MBG di lapangan. Ia mengungkapkan bahwa bahan baku umumnya disiapkan malam hari, dimasak dini hari, kemudian baru didistribusikan menjelang siang. Proses panjang ini, menurutnya, meningkatkan risiko makanan terkontaminasi bakteri sebelum sampai ke tangan siswa. Ia juga menyinggung persoalan dapur fiktif dan lemahnya pengawasan SOP yang membuat program rentan disalahgunakan.

Menurut Charles, pemberian uang tunai kepada orang tua bisa memberi fleksibilitas dan kendali lebih besar bagi keluarga dalam memenuhi gizi anak. “Kalau orang tua yang menyiapkan sendiri, kualitas gizi dan keamanan makanannya lebih bisa dipastikan,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).

Di sisi lain, pemerintah menegaskan bahwa skema MBG tetap menjadi prioritas. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut, meski ide baru selalu terbuka untuk dibahas, program yang berjalan saat ini dianggap paling sesuai dengan kondisi lapangan. “Bukan berarti usulan itu buruk. Namun berdasarkan evaluasi kami, konsep MBG yang sekarang masih menjadi pilihan terbaik,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Prasetyo mengakui ada sejumlah catatan penting dalam pelaksanaan MBG, termasuk insiden keracunan yang menimpa siswa di beberapa daerah. Ia menyatakan pemerintah bersama Badan Gizi Nasional terus memperbaiki mekanisme distribusi makanan dan pengawasan agar kualitas tetap terjaga. “Kalau ada masukan, kami tampung. Kalau ada masalah, kami perbaiki. Prinsipnya program ini untuk kebaikan anak-anak kita,” tegasnya.

Usulan pergantian skema MBG dengan uang tunai ini muncul di tengah derasnya kritik publik mengenai keamanan dan transparansi program makan gratis. Pemerintah diminta lebih terbuka pada opsi kebijakan yang tidak hanya menjaga asupan gizi, tetapi juga melindungi anak sekolah dari risiko kesehatan. Meski begitu, hingga saat ini pemerintah belum berencana mengubah konsep inti program yang memberikan makan bergizi langsung di sekolah-sekolah penerima manfaat. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |