Viral! BTC Solo Riwayatmu Kini, Dulu Jaya Kini Sepi: Ditinggalkan Pedagang, Berharap Pemerintah Turun Tangan

1 hour ago 7
Kondisi terkini Beteng Trade Center (BTC) Solo yang viral di media sosial. Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Keluhan mengenai lapak-lapak kosong dan omzet yang menurun drastis di Beteng Trade Center (BTC) Solo viral di media sosial.

Tampak di media sosial tiktok, pemilik akun Kak Mon Jasa Curhat, memvideo kondisi lapak-lapak di BTC yang tengah dalam kondisi kosong dan tutup.

“Hai kak disini ada yang juga reseller BTC, ini aku keliling-keliling, aku reseller BTC itu sejak tahun 2017 ya. Kalian pasti tahu sih yang udah jadi reseller lama dulu seperti apa dan sekarang seperti apa.

Sekarang banyak lapak-lapak yang kosong. Omzet pastinya juga sangat berpengaruh sekarang udah menurun drastis. Lapak-lapak yang kosong dulu full banget sekedar mengenang aja dulu jaya sekarang ekonomi sudah turun drastis,” keluh pemilik akun media sosial tersebut.

Sementara itu Rani, salah satu pedagang di BTC saat dikonfirmasi membenarkan tentang banyaknya kios yang tutup dan kosong. Hal tersebut memang dikarenakan adanya penurunan tren.

Bangunan megah Beteng Trade Center (BTC) Solo. Ando

“Karena ada tren menurun. Tapi biasanya kalau mau lebaran itu memang naik lagi. Terus daya beli masyarakat memang saat ini ekonominya enggak baik. Jadi daya beli masyarakat pun juga menurun,” ujarnya.

Rani menyebut tutupnya kios-kios yang ada di BTC tersebut tidak secara serentak. Namun secara bertahap.

“Jadi kayak menurun gitu pasarnya, ada yang tutup, ada yang enggak gitu. Kalau yang ini mulai banyak yang kosong. Sewanya juga pada habis juga. Sejak tanggal 25 September kemarin juga baru kelihatan banget yang tutup mana, yang masih mana. Tapi yang tutup itu memang bertahap,” terangnya.

Sedangkan Rani sendiri dirinya memutuskan untuk tetap bertahan. Ditengah kondisi ekonomi yang menurun. Dengan harapan BTC masih bisa menjadi lahan rejekinya.

Suasana di pusat perbelanjaan busana BTC, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, 19 Mei 2019. Syahirul

“Karena memang di sini menjadi gantungan banyak orang. Bukan cuman pedagang, tapi reseller juga banyak yang menggantungkan hidup di sini. Orang-orang jualan minuman, jualan banyak yang terpengaruh sih sebenarnya. Tapi yang masih bertahan ya berharapnya bisa pulih lagi pasarnya, bisa ramai,” harapnya.

Rani menjelaskan para pedagang yang menutup kiosnya di BTC beberapa ada yang beralih berjualan secara online lewat tiktok, shoppe dan market place lainnya.

Namun ada juga beberapa pedagang, yang berhenti total. Hingga beralih profesi menjadi pengusaha kuliner atau ke sektor usaha yang lain.

“Harapannya ekonomi Indonesia tetap pulih ya. Jadi daya beli masyarakat bisa naik lagi. Terus ada regulasi-regulasi yang lebih jelas lagi dari pemerintah tentang platform E-commerce itu. Jadi, tidak menggerus pedagang yang di pasar-pasar atau di pusat perbelanjaan kayak gini,” paparnya.

Selain itu pihaknya juga berharap pemerintah membuat kebijakan ataupun regulasi-regulasi yang membatasi soal impor.

“Jadi harus ada regulasi yang benar. Pemerintah ikut campur tangan gitu loh. Kalau dibiarkan gini terus banyak pedagang yang gulung tikar nanti,” pungkasnya. Ando

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |