SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), Wakil Bupati (Wabup) Sragen, Suroto, memimpin panen perdana melon varietas “The Blues” milik BUMDes Maju Lancar, Dukuh Cikalan, Desa Brangkal, Kecamatan Gemolong, Minggu (28/9/2025) pagi.
“Panen ini adalah bentuk nyata komitmen memperkuat ketahanan pangan. Saya mengajak camat, lurah, dan kepala desa bersama masyarakat mendukung program MBG agar kebutuhan buah dan sayur untuk anak-anak bisa dipenuhi dari Sragen sendiri,” tegas Wabup.
Menurut Suroto, pembangunan infrastruktur irigasi dan dukungan pemerintah pusat maupun daerah telah membawa perubahan signifikan bagi petani Gemolong dan sekitarnya.
“Dulu mencari air saja harus ke sendang atau sungai. Sekarang, Alhamdulillah, berkat pembangunan nasional, minimal 70 persen lahan sudah bisa panen tiga kali setahun. Ini harus kita jaga dan kelola dengan baik,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah desa dan petani untuk terus melakukan evaluasi agar budidaya melon bisa berkelanjutan sekaligus menopang kebutuhan program MBG.
“Agribisnis harus ditata, dikelola, dan dihitung dengan baik. Manfaatkan permodalan seperti KUR Pertanian agar produktivitas terus meningkat,” imbuhnya.
Direktur BUMDes Maju Lancar, Suhadi, menyampaikan bahwa panen perdana ini berasal dari lahan sewa seluas 250 meter persegi yang dikontrak selama lima tahun.
“Produksi perdana ini diperkirakan mencapai 1 ton, dengan kadar kemanisan melon sekitar 17–18 brix. Harga jual kami tetapkan Rp25.000 per kilogram. Hasil panen akan dibagi untuk desa, pengelola, dan pengembangan BUMDes,” jelasnya.
Suhadi menambahkan, panen ini akan dijadikan model pengembangan budidaya melon di Brangkal sekaligus mendukung pasokan buah untuk program MBG di wilayah Gemolong.
Sementara itu, pendamping budidaya melon dari CV Jadi Agung, Eko Raya, menyebut pihaknya ikut terlibat dalam penyediaan media tanam, polybag, pupuk, hingga pendampingan teknis sampai panen.
“Kami menggunakan sistem irigasi tetes sehingga lebih efisien tenaga dan biaya. Dalam satu tahun lahan ini bisa rotasi tanam hingga lima kali. Antusiasme pasar terhadap melon premium sangat tinggi sehingga peluang agribisnisnya sangat menjanjikan,” terang Eko. (cs)
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.