Warga Sedayu Bantul Heboh Temukan Seorang Kakek Tergantung di Pohon Jati

2 hours ago 7
pulung gantungIlustrasi bunuh diri dengan cara gantung diri. Di Gunungkidul, fenomena gantung diri disebut dengan pulung gantung | Foto:JSnews

BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga Dusun Metes, Kalurahan Argorejo, Kapanewon Sedayu, Bantul, geger pada Jumat siang (19/9/2025). Seorang kakek berinisial SS (74), ditemukan tak bernyawa dalam kondisi tergantung di pohon jati di pekarangan rumahnya. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB, hanya beberapa meter dari musala kecil di samping rumah korban.

Suasana mendadak mencekam ketika seorang remaja bernama L (17) tengah membantu ibunya, Tatiana Tarmi (40), mencuci pakaian di belakang rumah. Tatiana tiba-tiba melihat sosok tubuh menggantung di batang pohon jati setinggi lebih dari dua meter. Dalam keadaan panik, ia memanggil anaknya dan segera memberi tahu S (43), menantu korban sekaligus tetangga yang tinggal sekitar 10 meter dari lokasi.

S yang datang ke tempat kejadian seketika tak kuasa melihat mertuanya dalam keadaan tak bernyawa. Warga pun bergegas berdatangan setelah mendengar teriakan. Kabar cepat menyebar hingga akhirnya laporan masuk ke Polsek Sedayu. Tak lama kemudian, tim Inafis Polres Bantul bersama tenaga medis dari Puskesmas Sedayu 2 mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan.

PS Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan medis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Tali plastik berwarna putih yang menjerat lehernya masih menggantung di pohon saat petugas datang. “Dari pemeriksaan sementara, korban diperkirakan sudah meninggal sekitar satu hingga dua jam sebelum ditemukan,” jelasnya.

Rita menambahkan, jenazah SS kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah. Hingga kini belum diketahui motif pasti di balik tindakan korban.

Kasus ini sekaligus mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama bagi warga lanjut usia. “Dukungan sosial dan komunikasi yang terbuka sangat penting agar tragedi serupa tidak terulang,” pesan Iptu Rita kepada masyarakat. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |