Wonogiri Tak Pernah Tenang! Dari Kemarau Mematikan ke Hujan Penghancur, Ancaman Tsunami Megathrust Bikin Waswas, Ini Buktinya Ges!

3 hours ago 8
BencanaApel siaga bencana di Alun alun Wonogiri. Dok. Polres Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Situasi kebencanaan di Wonogiri kembali menjadi sorotan tajam. Daerah yang kerap dijuluki “supermarket bencana” ini terus dihantui ancaman beruntun mulai dari kemarau panjang yang memicu kebakaran, hujan ekstrem pemicu longsor, hingga potensi tsunami akibat megathrust selatan Jawa yang belakangan semakin sering dibahas para ahli.

Di tengah tekanan cuaca yang tak menentu itu, Pemkab Wonogiri menganggarkan sekitar Rp 5 miliar sebagai Biaya Tak Terduga (BTT) untuk penanganan bencana sepanjang 2025.

Namun angka tersebut tampak kecil jika dibandingkan kondisi lapangan. Hingga November 2025 saja sudah terjadi 143 kejadian bencana alam dengan total kerugian mencapai Rp 3,32 miliar lebih, belum termasuk dampak lanjutan yang masih berjalan. Longsor, puting beliung, dan kebakaran hutan mendominasi daftar kejadian yang meluas di hampir semua kecamatan.

Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menegaskan bahwa meski BTT disiapkan Rp 5 miliar, sebagian anggaran sudah terserap untuk menangani kebakaran besar di Pasar Kota Wonogiri.

“Tahun 2025 ini besarnya BTT sekitar Rp 5 miliar, tapi sebagian
sudah berkurang untuk menangani kasus kebakaran Pasar Kota Wonogiri, ” ungkap Bupati Setyo menjawab pertanyaan wartawan usai memimpin Apel Gelar Pasukan Penanggungan Bencana Geometerologi di Alun-alun Giri Krida Bhakti Wonogiri, Selasa (25/11).

Ia didampingi Wabup Imron Rizkiyarno dan Kepala BPBD Wonogiri Fuad Wahyu Pratama mengakui jika intensitas bencana terus meningkat, maka Pemkab harus memutar otak mencari opsi tambahan pembiayaan agar penanganan di lapangan tidak terhambat. Ia mencontohkan kebutuhan alat evakuasi modern yang hingga kini belum dimiliki penuh oleh BPBD Wonogiri.

Bupati menekankan pentingnya kesiapsiagaan penuh menghadapi musim hujan yang kian tak terduga. Masyarakat diminta waspada, terutama yang tinggal di wilayah rawan longsor dan kawasan desakan angin kencang. Ia juga memberikan apresiasi kepada relawan dan Destana yang selalu berada di garis depan ketika bencana datang tanpa peringatan.

Dalam situasi ketidakpastian iklim global, Wonogiri kini menghadapi tekanan yang tak bisa dipandang sebelah mata. Setiap musim membawa ancaman baru, dan para pemangku kepentingan dituntut bergerak cepat sebelum kejadian bencana berikutnya datang menyapu. Aris Arianto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |