'Yokjakarta' Hadirkan Suasana Pulang Lewat Musik dan Budaya pada Remember November 2025

3 hours ago 12

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Remember November 2025 kembali digelar untuk ketiga kalinya dengan tema 'Yokjakarta', sebuah penghormatan dan ajakan untuk kembali merasakan kedekatan dengan Yogyakarta. Festival ini akan berlangsung pada 22-23 November 2025 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, dan akan menghadirkan musisi ternama serta atmosfer budaya, seni, dan nilai kehidupan khas Yogyakarta yang abadi.

Konsep 'Yokjakarta' dirancang sejak 2022 sebagai bentuk pelestarian keaslian budaya Yogyakarta di tengah festival modern. Bukan sekadar dekorasi, semangat ini diwujudkan melalui keterlibatan langsung seniman, desainer, pelaku UMKM, serta kolaborasi dengan komunitas lokal, antara lain desa wisata, bank sampah DIY, dan brand Craftown Jogja. Di sini, pengunjung akan merasakan suasana 'pulang' dalam ruang yang hidup, kolaboratif, dan berakar.

"Sebagai bagian dari industri kreatif yang terus bertumbuh, kami meyakini keistimewaan Yogyakarta terletak pada kemampuannya menjaga tradisi sambil terus melahirkan hal-hal baru. Di kota ini, budaya dan kreativitas saling menghidupi, menjadi sumber inspirasi yang tak pernah padam. Melalui Yokjakarta, kami ingin menunjukkan bahwa semangat Yogyakarta terus tumbuh di panggung masa kini," ungkap Clement Winarko dari Nada Emas Gemilang (NEG), selaku promotor Remember November.

Yogyakarta selalu menjadi tempat singgah istimewa bagi kaum terdidik, pelaku seni, dan para pelancong karena pesonanya yang tak pernah padam. Daya tarik kota ini lahir dari perpaduan budaya yang terus berkembang dan keramahan warganya yang meninggalkan kesan mendalam bagi siapa pun yang pernah menginjakkan kaki di sana.

"Yokjakarta adalah jembatan budaya keasliannya. Melalui kolaborasi erat bersama pelaku kreatif lintas generasi, tradisi dan kreativitas berpadu, menyalakan cara baru membawa nilai dan semangat Yogyakarta tanpa kehilangan semangat budaya agar terus hidup di ruang masa kini, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi penerus," ujar Gusti Kanjeng Ratu Bendara, putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Gusti Kanjeng Ratu Hemas, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY.

Orisinalitas budaya Yogyakarta tetap terjaga karena masyarakatnya terus menanamkan nilai-nilai leluhur di tengah arus budaya modern, semangat yang diwujudkan melalui 'Yokjakarta' dengan melibatkan para pelaku kreatif dari berbagai bidang. Konsep tersebut menjadi dasar Remember November 2025 dalam menghadirkan pengalaman festival yang memadukan budaya, kolaborasi, dan keseharian Yogyakarta.

Selain itu, Yokjakarta juga menjadi wadah reuni bagi musisi asal Yogyakarta yang telah mewarnai industri musik Indonesia, seperti Sheila on 7, Letto, Jikustik, The Rain, Endank Soekamti, Shaggydog, hingga generasi baru seperti FSTVLST dan Mitty Zasia. Mereka akan berbagi panggung dengan musisi sahabat dari berbagai kota, di antaranya Ungu, Kerispatih feat. Sammy Simorangkir, dan Kangen Band.

“Bagi kami, tampil di Yokjakarta seperti pulang ke rumah atau tempat kami tumbuh, berkarya, dan bertemu kembali dengan energi awal musik kami. Konsep ini mengingatkan kami bahwa Yogyakarta adalah semangat yang terus hidup,” ucap Adam Subarkah, personel sekaligus manajer Sheila on 7.

Pelestarian budaya Yogyakarta agar terus tumbuh di tengah tantangan zaman menjadi jiwa dari pelaksanaan 'Yokjakarta'. Semangat tersebut diwujudkan melalui simbol keberlanjutan berupa hadiah utama satu unit mobil listrik Wuling Air EV yang melambangkan inovasi tanpa meninggalkan akar budaya lokal.

“Sejak awal, Yokjakarta kami niatkan sebagai ruang perjumpaan antara tradisi dan masa depan. Bagi kami, budaya akan terus hidup ketika nilai-nilainya mampu berdialog dengan perubahan. Kehadiran Wuling Air EV menjadi simbol perjalanan bahwa keberlanjutan dan inovasi adalah bagian dari kebudayaan yang kami rayakan di Yokjakarta,” ungkap Clement Winarko.

Dengan mengangkat 'Yokjakarta' sebagai tema utama, Remember November 2025 tidak hanya menjadi ajang musik, tetapi juga perayaan nilai-nilai budaya yang hidup, hangat, dan berakar kuat pada semangat Yogyakarta, kota yang selalu membuat siapa pun ingin pulang.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |