Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi mencatat 15 orang yang menjadi korban dalam bentrokan saat Rizieq Shihab mengisi ceramah di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (23/7).
Rinciannya, empat anggota Polri, sembilan orang dari ormas Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan dua orang dari Front Persaudaraan Islam (FPI).
"Empat anggota Polri mengalami luka, dengan dua personel dirujuk ke RS Siaga Medika dan dua lainnya mendapatkan perawatan dari Dokkes Polres Pemalang. Sementara itu, sembilan korban luka dari pihak PWI LS dirawat di RS Siaga Medika dan RS Islam Pemalang," kata Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo dalam keterangannya, Kamis (24/7).
"Dari FPI, terdapat dua orang mengalami luka di bagian kepala. Terhadap para korban bentrokan tersebut, Bupati Pemalang akan memfasilitasi biaya pengobatan terhadap korban yang di rawat di ruang sakit," imbuhnya.
Eko menerangkan sebelum kegiatan pengajian yang dihadiri Rizieq digelar, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi keamanan pada Rabu (16/7) di Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Pemalang.
Rapat itu dihadiri perwakilan Pemda, Kodim 0711, Polres Pemalang, serta unsur ormas FPI dan PWI LS.
Dalam pertemuan itu, seluruh pihak menyepakati Surat Pernyataan Bersama yang berisi komitmen bahwa kegiatan tetap berjalan dengan aman, tidak melanggar ketertiban umum maupun peraturan perundang-undangan.
"(Kemudian) tidak mengerahkan massa dalam jumlah besar, isi ceramah tidak bersifat provokatif, serta semua pihak menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan," ucap Eko.
Tak hanya itu, Eko menyebut pihaknya juga melakukan rapat koordinasi pengamanan teknis sebelum kegiatan berlangsung. Kata dia, total ada 675 personel gabungan yang dikerahkan untuk pengamanan.
"Kegiatan keagamaan ini berlangsung sejak Rabu sore pukul 15.00 WIB hingga Kamis dini hari pukul 03.45 WIB," ujarnya.
Eko menyebut bentrokan terjadi pada pukul 23.00 WIB hingga 23.30 WIB. Bentrok antara PWI LS dan FPI yang berjarak sekitar 50 meter dari panggung utama.
Meski terjadi bentrokan, Eko mengatakan acara pengajian tersebut tetap berlangsung dengan lancar hingga pukul 01.00 WIB.
"Kami berupaya maksimal mengamankan jalannya kegiatan sejak awal hingga selesai, dan setelah kejadian tersebut, kami langsung lakukan evakuasi," ucap dia.
Lebih lanjut, Eko memastikan situasi di Desa Pegundan telah berangsur normal dan terkendali. Aparat kepolisian tetap siaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi potensi gangguan lanjutan serta memberikan jaminan rasa aman bagi warga.
Eko meminta kepada para pimpinan dari PWI LS dan FPI untuk bersama sama mengendalikan anggotanya, menahan diri dari tindakan konfrontatif, serta mendukung terciptanya situasi kamtibmas .
"Kami minta agar para pimpinan kelompok baik PWI LS serta FPI, memberikan instruksi yang menenangkan kepada anggotanya. Jangan ada lagi bentrokan, jangan sampai ada korban susulan. Mari bersama-sama jaga keamanan wilayah," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto mengimbau masyarakat menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting untuk memperkuat persatuan dan menghindari kekerasan dalam bentuk apa pun.
"Kami mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Pemalang, untuk menjaga kedamaian, menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi. Polri hadir untuk menjaga ketertiban, tetapi kedamaian sejati hanya bisa tercapai jika masyarakat ikut berperan aktif," ujarnya.
(fra/dis/fra)