25 Contoh Kalimat Konjungsi Lengkap dengan Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya

2 hours ago 5

Contoh kalimat konjungsi sebenarnya dapat ditemukan dengan mudah karena sering digunakan dalam percakapan sehari-hari maupun dalam situasi formal

10 Januari 2025 | 22.15 WIB

Image of Tempo

Ilustrasi anak siswa Sekolah Dasar (SD). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, JAKARTA - Contoh kalimat konjungsi sebenarnya dapat ditemukan dengan mudah karena sering digunakan dalam percakapan sehari-hari maupun dalam situasi formal. Konjungsi adalah kata atau frasa yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih kata, frasa, klausa, atau kalimat.

Dalam bahasa Indonesia, konjungsi memiliki peran penting untuk membangun hubungan antar bagian kalimat agar maknanya lebih jelas dan mudah dipahami. Agar lebih mengetahui tentang contoh kalimat konjungsi lengkap dengan ciri dan jenisnya, berikut ini informasinya untuk Anda.

Pengertian Konjungsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi adalah kata atau ungkapan yang berfungsi untuk menghubungkan antar kata, klausa, frasa, atau kalimat. 

Sementara itu, menurut Anton Moeliono (2003), konjungsi dapat diartikan sebagai ungkapan yang menghubungkan satu ungkapan dengan ungkapan lainnya yang memiliki makna yang hampir serupa.

Selain itu, konjungsi juga memegang peranan penting dalam struktur kalimat atau paragraf. Dengan adanya konjungsi, dua kalimat yang terpisah bisa digabungkan menjadi satu kesatuan yang lebih padu dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. 

Setiap jenis konjungsi memiliki fungsi tertentu yang membantu menyampaikan maksud atau hubungan antar bagian dalam sebuah kalimat.

Ciri-Ciri Konjungsi

Kata konjungsi memiliki 4 ciri-ciri yang membedakannya dengan kata yang lain. Berikut ciri-cirinya

  1. Konjungsi tidak dapat menghubungkan dengan objek.
  2. Konjungsi tidak berfungsi untuk menerangkan kata.
  3. Konjungsi hanya berfungsi untuk menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat.
  4. Konjungsi tidak bisa ditempatkan di akhir kalimat

Jenis Konjungsi

1. Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua unsur bahasa dengan derajat yang setara, seperti kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau frasa dengan frasa.

2. Konjungsi Korelatif

Konjungsi korelatif berfungsi menghubungkan dua unsur bahasa yang memiliki status sintaksis yang sama dan umumnya terdiri dari pasangan konjungsi yang terpisah.

3. Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif menghubungkan dua klausa atau kalimat yang tidak memiliki derajat yang sama, dengan satu klausa sebagai klausa utama dan yang lainnya sebagai klausa subordinatif. Terdapat beberapa jenis konjungsi subordinatif, seperti:

  • Waktu: Menghubungkan unsur bahasa yang berkaitan dengan waktu (misalnya: sejak, setelah, ketika).
  • Syarat: Menunjukkan hubungan syarat (misalnya: jika, apabila, asalkan).
  • Pengandaian: Menyatakan kondisi yang bersifat hipotesis (misalnya: seandainya, andaikan).
  • Tujuan: Menunjukkan tujuan (misalnya: agar, supaya).
  • Konsesif: Menunjukkan pertentangan atau pengecualian (misalnya: meskipun, walaupun).
  • Pembanding: Menyatakan perbandingan atau kesamaan (misalnya: seperti, ibarat).
  • Sebab: Menghubungkan sebab-akibat (misalnya: karena, sebab).
  • Hasil: Menyatakan akibat dari suatu peristiwa (misalnya: sehingga, maka).
  • Alat: Menunjukkan alat atau cara (misalnya: dengan, tanpa).
  • Komplementasi: Menjelaskan pelengkap dari kalimat sebelumnya (misalnya: bahwa).
  • Atributif: Menghubungkan kata atau klausa utama dengan klausa penjelas (misalnya: yang).
  • Perbandingan: Menyatakan perbandingan atau perbedaan (misalnya: lebih, sama dengan).

4. Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Biasanya konjungsi ini digunakan di awal kalimat baru dan diikuti tanda koma. Jenis konjungsi antarkalimat meliputi:

  • Pertentangan: Menyatakan hubungan pertentangan antar kalimat (misalnya: meskipun demikian, walaupun begitu).
  • Kelanjutan: Menyatakan kelanjutan dari kalimat sebelumnya (misalnya: setelah itu, selanjutnya).
  • Penambahan: Menambahkan informasi lebih lanjut (misalnya: selain itu, lagi pula).
  • Kebalikan: Menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya (misalnya: sebaliknya).
  • Keadaan sebenarnya: Menyatakan fakta atau kenyataan (misalnya: sesungguhnya, bahwasanya).
  • Penguatan: Menyatakan penegasan atau penguatan (misalnya: bahkan, malah).
  • Kondisi eksklusif: Menyatakan sesuatu yang hanya berlaku dalam kondisi tertentu (misalnya: kecuali itu, di samping itu).
  • Konsekuensi: Menyatakan akibat atau konsekuensi (misalnya: oleh karena itu, dengan demikian).
  • Peristiwa yang mendahului: Menyatakan peristiwa yang terjadi sebelumnya (misalnya: sebelum itu).

5. Konjungsi Antarparagraf

Konjungsi antarparagraf berfungsi untuk menghubungkan satu paragraf dengan paragraf lainnya, menjaga kelancaran transisi antar bagian tulisan.

Contoh Kalimat Konjungsi

Adapun 25 contoh kalimat konjungsi adalah sebagai berikut

  1. Saya ingin membeli mobil, tetapi saya tidak punya cukup uang.
  2. Kamu harus belajar dengan giat, agar kamu bisa lulus ujian.
  3. Ayah pergi ke kantor, sedangkan ibu pergi ke pasar.
  4. Jika kamu rajin, kamu akan berhasil.
  5. Dia sedang sibuk, karena harus mengerjakan laporan.
  6. Kami akan berlibur ke Bali, atau ke Lombok.
  7. Meskipun dia sudah berusaha keras, dia gagal.
  8. Pada waktu itu, saya sedang bekerja.
  9. Setiap kali hujan, saya merasa malas untuk keluar rumah.
  10. Seandainya saya punya waktu lebih, saya akan belajar lebih banyak.
  11. Mereka pergi ke restoran, namun tidak memesan makanan.
  12. Saya ingin makan pizza, tetapi saya tidak punya cukup uang.
  13. Anda bisa memilih antara tinggal di Jakarta atau Surabaya.
  14. Karena dia sakit, dia tidak bisa datang ke sekolah.
  15. Saya bekerja keras, meskipun terkadang merasa lelah.
  16. Dia sangat pintar, namun tidak suka bergaul.
  17. Sebelum kamu berangkat, pastikan kamu membawa semua perlengkapan.
  18. Begitu saya tiba di rumah, saya langsung tidur.
  19. Kami akan pergi ke pantai, setelah pekerjaan selesai.
  20. Jika kamu ingin sukses, kamu harus bekerja keras.
  21. Saat saya sedang berbicara, dia mengganggu saya.
  22. Ibu membeli sayuran, sebab kami akan membuat sup.
  23. Saya tidak suka film horor, tetapi saya menontonnya karena teman saya suka.
  24. Apabila kamu ingin sehat, kamu harus makan makanan bergizi.
  25. Karena hujan deras, acara outdoor dibatalkan.

AULIA ULVA, berkontribusi dalam artikel ini.

Andika Dwi

Saatnya Buka-bukaan

Saatnya Buka-bukaan

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

  • Podcast Terkait
  • Podcast Terbaru

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |