TEMPO.CO, Jakarta - Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, kondisi Dubai sangat berbeda jauh dengan saat ini. Saat ini Dubai dikenal sebagai rumah banyak gedung pencakar langit yang futuristik, tapi dulu kota ini adalah sebuah desa nelayan yang dikelilingi laut dan pasir.
Meski kota di Uni Emirat Arab (UEA) ini terkesan modern, pelancong masih bisa melihat bagaimana kondisi Dubai di masa lalu dari bangunan bersejarah, tradisi, dan budaya yang langsung dari pribumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut empat destinasi wisata yang bisa bawa kamu melihat masa lalu Dubai.
1. Al Fahidi Historical Neighborhood
Al Fahidi adalah salah satu kawasan bersejarah di Dubai yang terletak di tepi Dubai Creek. Tempat ini terdiri dari bangunan bersejarah yang sebagian besar infrastruktur asli dan dirawat dengan tidak mengubah bentuk asalnya. Di lingkungan bersejarah Al Fahidi, kamu bisa merasakan kehidupan Dubai pada pertengahan abad ke-19. Wisatawan bisa melihat secara langsung bangunan-bangunan khas Arab yang sudah berusia ratusan tahun dengan lorong dan jalan setapak yang berkelok-kelok. Terdapat menara angin tradisional yang dibangun dari batu pasir, jati, gypsum, kayu palem, dan kayu cendana. Menara ini selain menjadi ciri khas rumah tradisional Dubai, juga digunakan untuk menangkap angin dan ventilasi udara.
2. Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum Centre for Cultural Understanding (SMCCU)
Pusat Pemahaman Budaya Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum (SMCCU) menghadirkan pengalaman budaya yang khas melalui berbagai kegiatan, seperti menikmati hidangan tradisional Emirat, kunjungan ke masjid, dan tur berpemandu di kawasan bersejarah Kota Tua Dubai. Dengan mengunjungi SMCCU, pelancong bisa mengetahui lebih dekat budaya dan tradisi Arab. Terlebih saat dihidangkan makanan khas Arab yang menambah kental suasana timur tengah.
SMCCU berdiri sejak 1998 dan berkomitmen meningkatkan kesadaran dan pemahaman budaya di kalangan masyarakat UEA. Berlokasi di rumah menara angin bersejarah yang telah dipugar di Kawasan Al Fahidi, SMCCU menyediakan ruang ramah untuk penduduk, wisatawan, dan ekspatriat. Dengan datang langsung ke SMCCU kamu bisa merasakan keseruan dengan memahami tradisi dan sejarah UEA melalui diskusi langsung dengan warga Emirat.
3. Al Seef
Berada di tepi Dubai Creek yang ramai, Al Seef menjadi salah satu tempat paling populer di Dubai. Al Seef mempertahankan warisan Arab dengan gaya arsitektur tradisional termasuk menara angin dan bangunan batu pasir. Di Al Seef, wisatawan bisa berjalan-jalan, menikmati berbagai makanan di resto, hingga menginap. Al Seef adalah gambaran bagaimana sesuatu di masa lalu digabungkan dengan berbagai hal yang ada masa kini. Setiap bangunan utama di Al Seef membuat pelancong bisa merasakan bagaimana Dubai tempo dulu.
Salah satu hal menarik di Al Seef dalah berjalan-jalan di sepanjang tepi laut dan melihat marina yang menakjubkan. Ada pula toko-toko tradisional berjejer di sepanjang jalan yang cantik. Jika ingin ke Al Seef sebaiknya datang pada bulan musing dingin, Oktober hingga Maret.
4. Al Shindagha
Al Shindaga Museum merupakan wilayah pusat tradisional dan menjadi salah satu kawasan tertua di Dubai. Sama seperti destinasi sebelumnya, wisatawab bisa melihat bangunan-bangunan tradisional yang memukau yang dijadikan museum. Pelancong bisa melihat bagaimana kehidupan masyarakat Dubai saat masih dalam kondisi sebelum modern seperti saat ini. Ada Perfume House yang memperlihatkan budaya wewangian di tanah Arab, museum yang memperlihatkan kehidupan nelayan Dubai di masa lalu, atau sejarah penemuan minyak bumi di Dubai.