Api Unggun Membara di Mojopuro! Bupati Wonogiri Jadi Saksi Malam Spektakuler KMD 2025

19 hours ago 8

PramukaBupati Wonogiri Setyo Sukarno di tengah KMD Mojopuro Jatiroto Wonogiri. Dok. Panitia

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Suasana malam Selasa (29/7/2025)di Desa Mojopuro Kecamatan Jatiroto Wonogiri terasa berbeda dari biasanya. Langit yang cerah, suara riuh tepuk tangan, hingga dentingan gamelan anak-anak menandai puncak kemeriahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) yang digelar Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Wonogiri bersama Kwarran Jatiroto.

Puncaknya? Api unggun menyala terang, tak hanya memanaskan udara di bumi perkemahan, tapi juga menghangatkan semangat ratusan peserta dan warga yang memadati lokasi.

Yang bikin suasana makin istimewa, Bupati Wonogiri Setyo Sukarno datang langsung ke lokasi. Ia berdiri di tengah-tengah para peserta—yang mayoritas adalah guru SD dan SMP dari Jatiroto dan sekitarnya—dengan wajah sumringah penuh kebanggaan.

“Saya salut dan bangga melihat semangat luar biasa dari para guru yang ikut KMD ini. Pramuka bukan sekadar kegiatan baris-berbaris, tapi pembentukan karakter. Dan para pembina adalah ujung tombaknya,” kata Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, disambut tepuk tangan dan sorakan semangat.

Kegiatan KMD ini digelar dalam dua tahap, 21–23 dan 28–30 Juli 2025, dengan total 204 peserta. Selama pelatihan, peserta ditempa di dua lokasi: SMKN 1 Jatiroto untuk materi indoor, dan Bumi Perkemahan Mojopuro untuk praktik lapangan.

Tapi yang benar-benar mencuri perhatian justru hadir di malam puncak api unggun. Di tengah cahaya api yang menyala tinggi, seorang dalang cilik, Muhammad Abid Arsyad, tampil memukau. Bocah dari SDN 1 Brenggolo ini membawakan lakon Wahyu Makutho Rama dengan begitu luwes, didukung karawitan cilik dari Desa Boto.

Penampilannya yang penuh percaya diri, padat nilai budaya, dan diselingi celetukan khas dalang, berhasil membuat penonton terpana. Banyak yang merekam dengan ponsel, bahkan beberapa terlihat berkaca-kaca—tersentuh oleh semangat pelestarian budaya sejak dini yang begitu terasa malam itu.

Tak hanya warga dan orang tua, sejumlah tokoh penting hadir menyaksikan pertunjukan ini. Mulai dari Ketua Kwarcab Wonogiri, perwakilan Pusdiklatda Jawa Tengah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Camat Jatiroto, hingga anggota DPRD, Kepala BPBD, dan para kepala desa se-Kecamatan Jatiroto—semuanya larut dalam suasana hangat dan membanggakan ini.

Ketua panitia, Ria Sulistiyono, menyampaikan bahwa KMD ini dirancang tidak melulu soal pelatihan teknis.

“Kami ingin ini jadi ruang belajar yang menyenangkan dan membumi. Harapannya, setelah pulang, mereka bukan hanya bisa membina pramuka, tapi juga jadi motor penggerak perubahan di sekolah dan lingkungan masing-masing,” ujarnya.

Yang juga tak kalah penting, para peserta KMD juga diajak untuk berbagi lewat kegiatan bakti sosial ke masyarakat sekitar bumi perkemahan. Simbol nyata bahwa jiwa Pramuka adalah pengabdian, bukan sekadar atribut dan peluit.

Dengan suasana hangat, penuh tawa dan nilai, KMD 2025 di Jatiroto bukan hanya soal pelatihan. Ini adalah perjalanan membentuk karakter, mempererat ikatan antar guru, pelestarian budaya, hingga membangun kembali semangat gotong royong—semua dirajut dalam satu perkemahan sederhana yang menyala terang oleh semangat perubahan. Aris Arianto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |