Apple Sudah Investasi Rp16 T, Kenapa iPhone 16 Tetap Tak Bisa Dijual di Indonesia?

12 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Apple sedang berusaha mencairkan hambatan berupa TKD atau tingkat komonen dalam negeri yang menghadang peredaran iPhone 16 di Indonesia. Setelah tawaran investasi 100 juta dolar ditolak, raksasa teknologi AS itu datang dengan rencana investasi 1 juta dolar.

Apple Inc. akan membangun pabrik di Batam, yang memproduksi AirTag atau perangkat pelacak untuk membantu pengguna menemukan barang yang hilang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan komitmen investasi Apple membangun fasilitas produksi AirTag di Batam dengan investasi 1 juta dolar atau Rp16 triliun, tidak menjadikan produk terbarunya iPhone 16 bisa masuk ke pasar domestik.

Agus mengatakan hal tersebut karena investasi yang digelontorkan Apple tidak berkaitan langsung dengan proses pembuatan handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) dalam ketentuan untuk mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 29 Tahun 2017 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN.

"Jadi kalau kita lihat dari aturannya belum bisa atau belum boleh atau tidak bisa. Tidak ada dasarnya bagi Kemenperin untuk bisa mengeluarkan sertifikasi TKDN dalam rangka Apple bisa memiliki izin edar di Indonesia," kata Menperin Agus di Jakarta, Rabu, 8 Januari 2024, seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan dalam negosiasi yang dilakukan antara tim teknis Kemenperin dengan Apple yang digelar di Jakarta, pada 7 Agustus, pihak Apple sudah menyampaikan proposal pemenuhan sertifikasi TKDN melalui skema ketiga yakni inovasi, namun angka yang ditawarkan oleh perusahaan raksasa tersebut belum sesuai dengan empat prinsip berkeadilan yang ditetapkan.

Adapun empat prinsip tersebut: pertama, perbandingan investasi Apple di negara lain seperti Vietnam dan India. Kedua, perbandingan investasi produsen HKT lain di Indonesia seperti Samsung, Huawei, dan Xiaomi. Ketiga ialah nilai tambah dan pendapatan bagi Indonesia, serta keempat dan terpenting bagaimana penyerapan tenaga kerjanya. 

"Kami menyampaikan kepada mereka bahwa nilai yang diusulkan atau yang di-propose oleh Apple dalam mengikuti skema ketiga ini itu juga masih di bawah apa yang menjadi perhitungan teknokratis," ujarnya.

Sebelumnya, Vice President of Global Policy Apple Nick Amman tiba di kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa, 7 Januari 2025,  melakukan negosiasi investasi dengan pemerintah.

Nick Amman menyatakan negosiasi terkait rencana investasi yang dilakukan antara pihaknya bersama dengan Kementerian Perindustrian berjalan dengan baik.

"Great discussion, great discussion," kata dia usai melakukan pertemuan dengan tim teknis Kemenperin.

Ketika ditanyakan terkait berapa rencana nilai investasi yang akan dilakukan pihak Apple ke Indonesia, salah satu petinggi perusahaan raksasa asal Amerika Serikat tersebut tidak menjawab.

Adapun sebelum melakukan negosiasi dengan tim teknis, Nick bertemu terlebih dahulu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang mendorong agar pihak Apple membangun fasilitas produksi atau manufaktur di tanah air.

Negosiasi tersebut ditujukan untuk perpanjangan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar Apple bisa melakukan penjualan produk terbarunya iPhone 16 secara resmi di Indonesia.

Pemerintah Indonesia mendorong Apple untuk menggunakan skema investasi pertama atau pembangunan fasilitas produksi/pabrik.

Adapun hingga 2023, Apple mengambil opsi skema investasi ketiga, yaitu skema inovasi dengan mendirikan Apple Academy.

"Pertimbangan kami dalam mendorong Apple untuk mengambil opsi skema pembangunan pabrik adalah agar tercipta lapangan kerja dari investasi tersebut," ujar Agus Gumiwang.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |