8000 hoki Platform web Slots Gacor Thailand Terpercaya Mudah Lancar Win Online
hoki kilat slot List ID website Slot Maxwin China Terbaru Pasti Scatter Full Setiap Hari
1000hoki.com List Akun web Slots Maxwin Myanmar Terbaru Mudah Lancar Menang Full Banyak
5000hoki Data Daftar server Slot Maxwin China Terkini Pasti Lancar Scatter Full Non Stop
7000hoki List Akun server Slot Maxwin China Terbaik Sering Lancar Menang Full Banyak
9000hoki Data ID website Slot Maxwin Myanmar Terkini Gampang Scatter Full Non Stop
Data Daftar Slots Maxwin server Singapore Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Full Non Stop
Idagent138 Daftar Slot Terbaik
Luckygaming138 login Akun Slot Anti Rungkat Terpercaya
Adugaming Daftar Id Slot Anti Rungkat
kiss69 login Slot Anti Rungkad Terpercaya
Agent188 Slot Maxwin
Moto128 login Slot Maxwin Terpercaya
Betplay138 Daftar Akun Slot
Letsbet77 login Id Slot Online
Portbet88 Akun Slot Maxwin Terbaik
Jfgaming168 Slot Game Terbaik
Mg138 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terbaik
Adagaming168 login Id Slot Terbaik
Kingbet189 login Slot Maxwin
Summer138 login Id Slot Anti Rungkad Terbaik
Evorabid77 Daftar Id Slot Maxwin Terpercaya
bancibet Akun Slot Anti Rungkad Terpercaya
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 22 April, Indonesia memperingati Hari Demam Berdarah Nasional. Penetapan ini dilakukan oleh Kementerian Kesehatan sebagai bentuk upaya strategis guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menurut situs ayosehat.kemkes.go.id, DBD adalah penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini termasuk salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia dengan tingkat penyebaran yang tinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejarah DBD di Indonesia
Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini sebenarnya bukan hal baru dan sudah dikenal sejak lama. Di Asia Tenggara, demam dengue pertama kali dilaporkan menyerang Filipina pada 1954. Pada saat itu, wabah demam yang disebabkan oleh virus dengue menunjukkan gejala yang tidak biasa, yaitu pendarahan hebat pada saluran pencernaan penderita, yang dikenal dengan istilah gastro intestinal, dan berujung pada kematian.
Di Indonesia, dokter spesialis anak bernama Sumarmo Sunaryo Poorwo Soedarmo menulis disertasi tentang demam berdarah pada 1983. Sejak saat itu, Sumarmo semakin menegaskan keberadaan demam dengue berdarah di Indonesia. Kasus demam dengue pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1968. Saat itu, seorang dokter anak bernama Linda Pranata di Rumah Sakit dr. Sutomo, Surabaya, melihat beberapa anak yang mengalami demam disertai pendarahan.
Awalnya, Linda merasa bingung, tetapi setelah membaca literatur, ia menduga anak-anak tersebut terkena demam berdarah. Ia juga memperkirakan penyakit ini berasal dari negara-negara seperti Vietnam, Thailand, dan Filipina, yang sudah pernah melaporkan kasus serupa. Namun, sebelum penemuan Linda, Suprapti Thaeb dari Bio Farma Bandung sudah berhasil mengisolasi virus dengue di laboratoriumnya.
“Tapi di awal tahun 60-an, itu tak ada yang percaya virus itu bisa mengakibatkan demam berdarah,” kata Suprapti. Baru pada 1970, setelah wabah di Surabaya, penemuan Suprapti diakui. Jadi, ketika pada 1968 muncul berita tentang demam berdarah di beberapa negara Asia, Suprapti yakin bahwa demam berdarah sudah ada di Indonesia sejak lama, karena delapan tahun sebelumnya ia sudah menemukan virusnya.
“Cuma, karena tak pernah mewabah, tidak menarik perhatian,” ujar virolog itu.
Awal Penetapan Hari Demam Berdarah Nasional
Sejak kasus DBD pertama kali ditemukan di Indonesia, penyakit ini telah menyebar ke seluruh provinsi di tanah air. Nyamuk betina Aedes aegypti yang menjadi pembawa virus DBD adalah jenis nyamuk yang biasa disebut nyamuk demam berdarah. Ciri khas nyamuk ini adalah tubuh dan kakinya yang memiliki garis-garis putih keperakan. Nyamuk ini biasanya aktif pada pagi dan sore hari, terutama di tempat yang lembab dan di sekitar genangan air.
Saat ini, Indonesia sedang menghadapi peningkatan kasus demam berdarah yang cukup serius. Berdasarkan informasi dari situs ayosehat.kemkes.go.id, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. M Syahril, menyampaikan bahwa tren kasus DBD terus meningkat. Hingga pekan ke-14 pada 2024, tercatat ada 60.296 kasus dengan 455 kematian. Angka ini terus bertambah dibandingkan pekan-pekan sebelumnya.
Karena tingginya jumlah kasus dan dampak fatal yang ditimbulkan, Kementerian Kesehatan menetapkan 22 April sebagai Hari Demam Berdarah Nasional. Penetapan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan aktif dalam mencegah penyakit ini. Selain itu, peringatan ini juga menjadi kesempatan untuk memberikan edukasi kepada publik tentang cara penularan, gejala, serta langkah-langkah pencegahan DBD yang efektif.
Makna dan Tujuan Peringatan
Hari Demam Berdarah Nasional bukan hanya sekadar peringatan biasa, melainkan bagian dari upaya nasional untuk menurunkan jumlah kasus dan kematian akibat DBD. Peringatan ini juga bertujuan memberikan edukasi tentang cara pencegahan, gejala, penanganan yang tepat, serta pentingnya peran aktif masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti, yaitu nyamuk utama penyebar DBD.
Untuk mencegah semakin banyak korban demam berdarah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain menguras tempat penampungan air secara rutin, menutup wadah-wadah penampungan air, mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai, menjaga kebersihan rumah, memakai lotion atau obat nyamuk, melakukan penyemprotan (fogging), menggunakan kelambu saat tidur, memasang kawat nyamuk pada ventilasi rumah, serta mengenakan pakaian tertutup dan berwarna terang. Selain itu, vaksinasi dengue juga dianjurkan untuk anak-anak usia 9 sampai 16 tahun.