Bantah Penetapan Hari Kebudayaan Nasional Berkaitan dengan Ultah Prabowo, Fadli Zon: Itu Hanya Kebetulan

2 months ago 60
Menteri Kebudayaan Fadli Zon | Instagram

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa penetapan tanggal 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional sama sekali tidak ada kaitannya dengan tanggal kelahiran Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, penetapan itu didasarkan pada kajian akademik dan masukan dari para budayawan, bukan karena faktor politis.

Penetapan Hari Kebudayaan tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 162/M/2025. Fadli menjelaskan, tanggal itu dipilih karena bertepatan dengan disahkannya Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 yang menetapkan lambang negara Garuda Pancasila, sekaligus memperkenalkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

“Saya rasa itu hari yang sangat penting dalam sejarah budaya bangsa. Bhinneka Tunggal Ika itu adalah puncak dari kebudayaan kita, karena mewakili keberagaman Indonesia,” ujar Fadli di kompleks DPR RI, Kamis (17/7/2025).

Fadli menambahkan, wacana penetapan Hari Kebudayaan sudah lama muncul dan semakin menguat setelah masukan dari kalangan budayawan dan akademisi, termasuk dari Yogyakarta. Mereka tergabung dalam kelompok yang menamakan diri Tim 9 Garuda Plus.

“Banyak tokoh budaya yang mendukung, termasuk maestro ketoprak dan seniman tradisi. Mereka juga melibatkan dosen dan akademisi. Saya mendapat laporan kajian setebal 79 halaman,” ucap Fadli.

Kendati menuai kritik karena dinilai memiliki muatan politis lantaran tanggal 17 Oktober juga merupakan hari ulang tahun Prabowo Subianto, Fadli menampik adanya motif tersembunyi. “Itu hanya kebetulan. Sama halnya seperti saya lahir tanggal 1 Juni, yang bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila. Jadi tidak ada kaitan dengan Presiden,” ujarnya.

Di sisi lain, isu keterlibatan Partai Gerindra dalam Tim 9 Garuda Plus ikut mencuat. Salah satu media melaporkan bahwa salah satu anggota tim, Oni Wantara, diketahui sebagai Tenaga Ahli Fraksi Gerindra di DPRD DIY, sekaligus sempat mencalonkan diri dalam Pemilu 2024.

Menanggapi hal itu, Fadli Zon membantah bahwa tim tersebut memiliki afiliasi politik. “Saya tidak mengenal yang bersangkutan, dan tidak ada urusannya dengan afiliasi partai. Tim ini berasal dari masyarakat,” kata Fadli.

Ketua Tim 9 Garuda Plus, Achmad Charris Zubair, menyebut Oni direkrut karena memiliki akses komunikasi dengan Fadli Zon. Saat itu, tim mengetahui rencana kunjungan Fadli ke Yogyakarta pada 18 Januari 2025 untuk menghadiri acara di Sanggar Tari Natya Lakshita milik Didik Nini Thowok. “Kami manfaatkan momen itu untuk menjalin komunikasi,” kata Charris.

Nano Asmorodono, anggota tim lainnya, membenarkan bahwa keberadaan Oni bersifat strategis, bukan karena pertimbangan politik. “Kami butuh penghubung, bukan karena partainya. Yang kami kejar adalah momentum dan jaringan,” tegasnya.

Fadli menutup pernyataannya dengan menyebut belum melaporkan keputusan tersebut kepada Presiden Prabowo. “Ini urusan biasa. Saya belum sempat menyampaikan ke beliau, karena memang tidak ada kaitannya,” katanya. [*]  Berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |