CNN Indonesia
Selasa, 08 Jul 2025 21:16 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono angkat suara soal kabar prostitusi dan penangkapan penjaja seks komersial (PSK) di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Basuki mengatakan praktik prostitusi itu bukan terjadi di IKN, melainkan di beberapa daerah sekitar seperti Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu di Sepaku, 3 kilometer di Sepaku [dari IKN]. Pernah ke sana belum? Nah, jadi memang bukan di IKN-nya bos. Kalau di IKN-nya enggak ada, itu di Sepaku," kata Basuki usai rapat di Komisi II DPR, Selasa (8/7).
Basuki mengatakan aparat gabungan mulai dari kepolisian, Satpol PP, dan pemerintah setempat pernah melakukan razia prostitusi tersebut saat Ramadan lalu. Kala itu, ujar dia, ada delapan warung yang didatangi dan kemudian ditutup karena diduga menjadi lokasi prostitusi.
Basuki mengklaim praktik prostitusi itu saat ini sudah tidak ada lagi.
"Menurut Deputi Pengendalian kami, itu recycle Pak. Sekarang udah enggak ada," katanya.
Basuki mengatakan pihaknya ke depan akan terus melakukan operasi dan penjaringan terhadap tempat-tempat yang dicurigai sebagai lokalisasi. Baik oleh Deputi Pengendalian IKN, maupun kepolisian yang akan tergabung dalam Tim Terpadu.
"Bukan menutup-nutupi, kalau memang ada ya kami tindak. Tapi kalau laporan kami, itu recycle," katanya.
Sebelumnya Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara, menertibkan puluhan orang perempuan yang diduga sebagai pramunikmat atau PSK di sekitar wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, dalam operasi penertiban sepanjang 2025.
"Kami pantau dan lakukan operasi penertiban praktik prostitusi daring maupun luring di sekitar wilayah IKN," ujar Kepala Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara Bagenda Ali ketika ditanya mengenai penanganan penyakit sosial di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (7/7).
(fra/thr/fra)