BEM SI Gelar Demo 'Indonesia (C)Emas', Polisi Terjunkan 1.489 Aparat

6 hours ago 6

CNN Indonesia

Senin, 28 Jul 2025 10:03 WIB

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demonstrasi bertajuk 'Aksi Indonesia (C)emas 2025' di Patung Kuda, Jakarta Pusat, hari ini. Demonstrasi mahasiswa BEM SI di Jakarta. CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar demonstrasi bertajuk 'Aksi Indonesia (C)emas 2025' di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (28/7) hari ini.

Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan mengatakan demo akan dimulai pukul 14.00 WIB.

"Benar (ada aksi demo), di jam 14.00 di Patung Kuda," kata dia saat dikonfirmasi Senin (28/7).

Dalam unggahan Aliansi di Instagram, BEM SI demo kali ini berkaitan dengan seruan protes terhadap situasi bangsa yang semakin banyak persoalan dan kebijakan yang tidak mementingkan kepentingan rakyat Indonesia.

"Oleh karena itu saatnya kita lakukan sebuah pergerakan untuk mengawal dan mendorong kebijakan yang tidak pro rakyat untuk dibatalkan," demikian seruan dari BEM SI di Instagram.

[Gambas:Instagram]

Sebanyak 1.489 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi demo BEM SI kali ini.

"1.489 personel gabungan Polda, Polres dan Polsek jajaran," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro dalam keterangannya.

Susatyo memastikan seluruh personel pengamanan tidak dibekali senjata api dan diminta untuk mengedepankan pendekatan humanis.

Susatyo menekankan aparat keamanan akan bertindak sesuai prosedur dan tidak ragu untuk mengambil tindakan tegas bila situasi mengharuskan.

"Petugas keamanan akan bertindak tegas untuk menjalankan tugas. Kami siap menjaga keamanan dan ketertiban, namun tetap mengedepankan profesionalisme dan sikap persuasif di lapangan," ujarnya.

Ia turut mengimbau para peserta aksi untuk melakukan unjuk rasa secara tertib dan tidak melanggar aturan yang berlaku.

"Kami mengimbau kepada para orator agar tidak memprovokasi massa untuk melakukan tindakan anarkis. Sampaikan pendapat dengan santun, tidak merusak fasilitas umum, tidak membakar ban bekas, tidak melawan petugas keamanan, dan taat pada aturan yang berlaku," tutur Susatyo.

Lebih lanjut, Susatyo juga mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk menghindari kawasan Silang Selatan Monas dan sekitarnya guna menghindari kepadatan lalu lintas.

"Rekayasa arus kendaraan akan diberlakukan secara situasional jika terjadi lonjakan jumlah massa atau gangguan keamanan," ujarnya.

(dis/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |