Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka suara soal insiden pengiriman kepala babi dan bangkai tikus ke kantor redaksi Tempo.
Pria yang akrab disapa AHY itu menyayangkan aksi teror terhadap media ini hingga menurutnya memicu isu liar semakin meluas.
"Jadi saya tentu keluarga besar Demokrat menyayangkan kalau ada teror, apalagi yang kemudian membuat isu yang tidak diperlukan melebar ke sana ke mari," kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Minggu (23/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AHY mengatakan demokrasi tidaklah selalu 'hitam-putih'. Menurutnya, perbedaan pendapat merupakan suatu keniscayaan dalam alam demokrasi.
AHY, yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, pun meminta ke seluruh pihak untuk menyampaikan pesannya secara baik dan terbuka.
"Dan siapapun yang menerima masukan, termasuk kritik juga bisa menerima dengan baik," ucapnya.
Paket berisi kepala babi dikirimi oleh orang tak dikenal ke kantor Tempo pada Kamis, 19 Maret 2025 lalu. Paket itu ditujukan kepada Francisca Christy Rosana alias Cica, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik.
Beberapa hari berselang, teror kembali terjadi pada Sabtu pagi. Kantor Tempo menerima paket berisi enam bangkai tikus yang kepalanya sudah terpenggal.
Pihak Tempo juga sebelumnya telah melaporkan dugaan aksi teror paket isi kepala babi ke Bareskrim Polri pada Jumat (21/3). Laporan dugaan teror itu teregister dengan nomor laporan LP/B/153/III/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 21 Maret 2025.
Dimintai tanggapannya soal itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi justru menanggapinya dengan enteng, meminta Cica untuk memasak kepala babi tersebut saja.
"Sudah dimasak saja, sudah dimasak saja," kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3).
Pernyataan itu memicu kritik dari sejumlah pihak. Aktivis Al Araf meminta Presiden Prabowo Subianto meninjau ulang jabatan Hasan karena pernyataan itu dinilai merendahkan pers.
Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengusut teror tersebut.
"Kaitannya dengan peristiwa di media Tempo, saya sudah perintahkan kepada Kabareskrim untuk melaksanakan penyelidikan lebih lanjut," ujar Sigit usai safari Ramadan di Mesjid Raya Medan, Sabtu (22/3).
(mnf/rds)