Dua Mahasiswa DKV ISI Surakarta Tembus Program AIMS 2025 di UiTM Malaysia

2 months ago 47
Gilbert Gohnarso dan Firah Aniq Imtinansyah | Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dua mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Surakarta, Firah Aniq Imtinansyah dan Gilbert Gohnarso, sukses lolos seleksi Program Asian International Mobility Student (AIMS) 2025.

Keduanya akan menempuh kuliah di Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, bersama satu peserta lain dari ISI Surakarta, yakni Resha Ron Sae dari Prodi Film dan Televisi (FTV).

Seleksi tingkat institusi dilaksanakan melalui tes esai pada 27 Mei 2025 dan tes wawancara pada 2 Juni 2025. Prodi DKV sendiri sebelumnya mengirim empat nama untuk bersaing dalam seleksi, yaitu Benelora Novia Citra, Firah Aniq Imtinansyah, Gilbert Gohnarso, dan Joanne Karenina Adoe.

Firah mengungkapkan dirinya bersama Gilbert mempersiapkan diri dengan intens, termasuk latihan percakapan bahasa Inggris melalui media sosial, didampingi dosen prodi DKV.

“Semoga pengalaman ini bisa menjadi kontribusi bagi DKV dan FSRD ISI Surakarta serta membuka jejaring dengan mahasiswa seni dari negara lain,” ujar Firah, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Sementara Gilbert berharap kesuksesan mereka mengikuti AIMS menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya.

“Berani bermimpi itu penting, tapi harus diikuti usaha nyata. To dare to dream,” katanya.

Hening Laksani, dosen pendamping, menjelaskan bahwa seleksi internal DKV mempertimbangkan nilai mata kuliah Bahasa Inggris, IPK, hingga keaktifan mahasiswa. Selain itu, prodi memberikan pendampingan mulai dari sosialisasi program, persiapan berkas, hingga latihan tes Duolingo yang menjadi salah satu syarat AIMS.

“ISI Surakarta juga membantu mahasiswa dengan memberikan beasiswa untuk biaya tes Duolingo, sehingga mereka lebih siap menghadapi tahapan seleksi,” jelas Hening.

Ketua Prodi DKV, Rendya Adi Kurniawan, menilai prestasi Firah dan Gilbert menjadi kebanggaan sekaligus motivasi bagi mahasiswa lain.

“Ini bisa jadi pemicu semangat adik-adik kelas agar berani mendaftar AIMS tahun depan,” kata Rendya.

Program AIMS sendiri bertujuan memberikan pengalaman akademik dan budaya bagi mahasiswa di kawasan Asia, sekaligus membuka kesempatan kolaborasi antarnegara di bidang pendidikan tinggi. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |