TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Produksi Falcon Pictures menghebohkan masyarakat Indonesia karena mengangkat drama Korea populer 2022 berjudul A Business Proposal untuk menjadi film adaptasi lokal. Dengan membawa judul serupa, film tersebut telah tayang di bioskop tanah air pada 6 Februari 2025 lalu.
Adaptasi Drakor Menjadi Film
Berbeda dengan proses adaptasi yang biasanya, A Business Proposal yang merupakan serial dengan 12 episode diubah menjadi satu film utuh berdurasi 1 jam 57 menit. Namun, format film tersebut membuat cerita dalam film menjadi terlalu cepat. Cerita yang harusnya dijelaskan secara detail dalam banyak episode membuat film tersebut. Dalam film tersebut, terdapat perbedaan minor dalam penyajian karakter.
Sayangnya, penyajian film adaptasi tersebut lebih lekat dengan nuansa sinetron dibandingkan dengan film. Selain itu, beberapa aspek romansa tidak sekental versi serial drama karena batasan durasi.
Untuk menyesuaikan dengan kebudayaan Indonesia, maka pemilihan nama dari para tokoh film tersebut diubah menjadi lebih lokal. Film ini menceritakan kisah Sari (Ariel Tatum), seorang karyawan perusahaan Bowo Foods yang bekerja menjadi analis makanan yang harus menggantikan sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman) untuk melakukan kencan buta.
Sari diminta oleh Yasmin untuk menggagalkan kencan buta tersebut agar Yasmin tidak harus menjalani hubungan yang tidak diinginkannya. Alih-alih merasa tidak cocok dengan tingkah menyebalkan Sari, sang tokoh pria bernama Utama (Abidzar Al-Ghifari) justru jatuh hati dengannya. Ternyata, Utama merupakan CEO dari perusahaan tempat Sari bekerja.
Membawa Nuansa Lokal
Salah satu perbedaan mencolok dari versi film adaptasi Indonesia dengan drama aslinya adalah humor yang lebih dekat dengan keseharian penonton Indonesia. Kehadiran Indro Warkop, Indy Barends, Yono Bakrie, dan Astry Novita semakin mendukung nuansa lokal karena mampu menghadirkan komedi dan warna tersendiri walau hanya berperan sebagai pemeran pendukung.
Dalam film tersebut, lelucon yang dilontarkan oleh pemain tidak mengandalkan slapstick berlebihan, melainkan bercermin pada gaya komedi khas Indonesia yang mengalir dari dialog. Hal tersebut lantas menjadi poin positif dari film tersebut.
Dinamika dari dua tokoh utama perempuan juga menjadi sumber komedi khas humor lokal. Ariel Tatum yang memerankan Sari memiliki pendalaman karakter yang pas, mulai dari unsur keceriaan, kecerdikan, dan sedikit esensi kecentilan. Akting Ariel Tatum berhasil mengingatkan penonton dengan Kim Se Jeong atau Shin Ha Ri versi drama. Hubungan peran Ariel Tatum dengan Caitlin Halderman berhasil menghidupkan hubungan persahabatan yang solid.
Kontroversi Pemeran Utama
Sangat disayangkan, penayangan A Business Proposal harus menuai respon negatif setelah pernyataan blunder yang dinyatakan oleh pemeran utamanya, Abidzar Al-Ghifari. Saat mempromosikan film tersebut, Abidzar mengatakan tidak menonton drama asli karena ingin membangun karakternya sendiri.
"Gue sempat nonton di episode satu. Cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gue buat sendiri bersama director," ujar pemeran tokoh utama tersebut pada Senin, 13 Januari 2025.
Maka dari itu, publik melayangkan kekecewaan karena keputusan tersebut dianggap kurang menghormati pemeran asli drama tersebut.
Atas peristiwa tersebut, Falcon Pictures akhirnya ikut angkat bicara. Rumah produksi tersebut meminta maaf dan merinci kerja keras dari 100 kru dan 20 seniman yang ikut serta dalam proses produksi film. Sutradara Rako Prijanto sebut telah menyelesaikan film ini dengan hati-hati dan menggabungkan unsur asli Korea melalui sentuhan khas Indonesia.
Adinda Jasmine berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: 5 Film Indonesia yang Diadaptasi dari Sinema Korea,Terbaru A Business Proposal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini