Gibran Bicara Soal Bonus Demografi: Giliran Kita Mengambil Peran

1 hour ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan pandangannya mengenai peluang bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia dalam satu dekade mendatang melalui sebuah video yang diunggah oleh Sekretariat Wakil Presiden, Senin, 21 April 2025. Video berjudul "Giliran Kita" itu menyoroti potensi besar yang dimiliki bangsa Indonesia jika mampu memanfaatkan keunggulan jumlah penduduk usia produktif secara maksimal.

Dalam video berdurasi sekitar dua menit tersebut, Gibran menegaskan bahwa periode antara tahun 2030 hingga 2045 akan menjadi masa yang sangat menentukan bagi Indonesia. Ia menyebut, pada periode tersebut, sekitar 208 juta penduduk Indonesia akan berada dalam usia produktif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bonus demografi ini, menurutnya, merupakan momentum strategis yang tidak akan terulang kembali dan harus dimanfaatkan untuk membawa Indonesia menuju kemajuan yang berkelanjutan.

"Ini adalah giliran kita. Giliran generasi muda Indonesia untuk mengambil peran, untuk menjadi pelaku utama perubahan, dan untuk menentukan arah masa depan bangsa," ujar Gibran dalam narasi videonya.

Ia menyampaikan bahwa keberhasilan dalam memanfaatkan bonus demografi bergantung pada sejauh mana generasi muda mampu menunjukkan kesiapan dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Di antaranya adalah isu perang dagang, ketegangan geopolitik, krisis iklim, hingga perkembangan teknologi yang pesat seperti kecerdasan buatan (AI).

Menurut Wapres, keunggulan suatu negara di era kompetisi global saat ini tidak lagi ditentukan oleh siapa yang paling kuat secara fisik atau ekonomi, melainkan siapa yang paling cepat dalam belajar, beradaptasi, dan melakukan inovasi. Dengan demikian, generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga mampu menciptakan dan memimpin pemanfaatan teknologi tersebut.

"Yang akan menang adalah mereka yang paling cepat belajar, paling cepat beradaptasi, dan paling cepat memanfaatkan peluang," ujarnya.

Gibran juga mengajak anak-anak muda Indonesia untuk tidak takut terhadap perkembangan teknologi. Ia menekankan bahwa teknologi seharusnya diposisikan sebagai alat bantu untuk meningkatkan produktivitas manusia, bukan sebagai ancaman yang menggantikan peran manusia.

"Teknologi, termasuk AI, bukan musuh. Justru harus kita jadikan teman seperjalanan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas," kata Gibran, dikutip dari Antara, Sabtu, 19 April 2025.

Respons masyarakat terhadap video tersebut cukup beragam. Sebagian kalangan menilai bahwa langkah Gibran untuk mengedukasi dan menyemangati generasi muda melalui medium visual merupakan pendekatan komunikasi yang adaptif di era digital.

Di sisi lain, ada pula yang menganggap bahwa meskipun narasi yang dibangun terdengar inspiratif, pemerintah perlu memberikan lebih banyak bukti konkret mengenai kesiapan Indonesia dalam menyambut bonus demografi. Hal ini mencakup kualitas pendidikan, penciptaan lapangan kerja, kesiapan infrastruktur digital, serta perlindungan sosial bagi kelompok rentan.

Pesan yang disampaikan Gibran dalam video "Giliran Kita" sejalan dengan tantangan yang kini dihadapi bangsa Indonesia. Dengan proyeksi bahwa dalam waktu lima belas tahun ke depan Indonesia akan berada pada puncak produktivitas demografinya, peran aktif generasi muda memang tidak bisa diabaikan. Pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta, dan masyarakat sipil diharapkan bisa bersinergi dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan potensi ini terwujud menjadi kekuatan pembangunan nasional.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |