JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mendorong kolaborasi strategis dengan Universitas Tsinghua, Tiongkok, untuk membuka cabang kampus di Indonesia yang berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI). Langkah ini dinilai penting dalam rangka membangun ekosistem talenta digital yang mumpuni dan siap bersaing di kancah global.
Sekretaris Jenderal Komdigi, Ismail, mengungkapkan bahwa banyak pelajar Indonesia saat ini menempuh pendidikan di Universitas Tsinghua, khususnya dalam bidang teknologi digital dan AI. Karena itu, pembukaan kampus cabang di Indonesia diyakini akan memperluas akses pendidikan berkualitas tinggi di bidang teknologi bagi generasi muda dalam negeri.
“Universitas Tsinghua adalah salah satu institusi terbaik di dunia dalam pengembangan AI. Kami melihat peluang besar untuk memperkuat kerja sama pendidikan ini dengan kehadiran fisik mereka di Indonesia,” ujar Ismail dalam keterangannya di Jakarta.
Menurutnya, kehadiran Universitas Tsinghua di Indonesia tidak hanya akan menjadi magnet bagi calon-calon ahli digital, tetapi juga mempercepat upaya nasional dalam membentuk sumber daya manusia unggul di bidang teknologi. Kementerian Komdigi disebut siap memfasilitasi proses kolaborasi ini, termasuk menjembatani kerja sama antara Tsinghua dan berbagai perguruan tinggi lokal.
Ajakan tersebut disampaikan dalam pertemuan resmi antara Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, pada Jumat (25/7/2025).
Selain membahas kerja sama pendidikan, pertemuan itu juga menyinggung pengembangan teknologi AI untuk sektor-sektor prioritas seperti pertanian dan perikanan. Menurut Meutya, transformasi digital di dua sektor tersebut menjadi agenda utama pemerintah yang membutuhkan dukungan teknologi dari negara mitra.
“Penguatan infrastruktur digital dan penerapan AI dalam sektor pertanian dan perikanan adalah langkah strategis menuju efisiensi produksi dan kedaulatan pangan nasional,” tutur Meutya.
Ia juga berharap perusahaan-perusahaan teknologi asal Tiongkok dapat menjalin kemitraan langsung dengan pemerintah daerah di Indonesia, guna mempercepat adopsi teknologi digital di berbagai wilayah.
Komitmen Indonesia untuk berkolaborasi secara terbuka ditegaskan oleh Meutya, selama kerja sama itu berlangsung dalam koridor hukum nasional dan prinsip saling menghormati.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, pemerintah berharap kerja sama dengan Tiongkok, khususnya Universitas Tsinghua, bisa menjadi tonggak baru dalam penguatan fondasi transformasi digital nasional yang inklusif dan berkelanjutan. [*] Berbagai sumber
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.