Kepala BPSDMI, Masrokhan, mengatakan bahwa mereka menyambut baik peluang kerja sama dalam meningkatkan kemampuan tenaga kerja industri. Bentuk kerja sama ini bisa berupa pertukaran pelatihan, pelatihan ulang (reskilling), peningkatan keterampilan (upskilling), dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) melalui riset bersama. Mereka juga menawarkan tenaga kerja lulusan pendidikan vokasi dari Indonesia untuk bekerja di Arab Saudi.
(Beritadaerah – Jakarta) Indonesia dan Arab Saudi sepakat untuk memperkuat kerja sama di sektor industri agar ekonomi kedua negara bisa tumbuh bersama. Kesepakatan ini dibuat setelah pertemuan antara Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Industri serta Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar bin Ibrahim Alkhorayef, di Jakarta pada Rabu, 16 April.
“Hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi terus berkembang, bukan hanya dalam hal keagamaan, tapi juga di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, dan industri. Kami sepakat untuk saling membantu dan melengkapi kebutuhan industri masing-masing,” ujar Menteri Agus.
Setelah pertemuan tersebut, Menteri Bandar mengunjungi salah satu unit kerja Kementerian Perindustrian, yaitu Pusat Industri Digital Indonesia (PIDI 4.0) yang dikelola oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI). Di sana, mereka berdiskusi tentang peluang kerja sama dan melihat langsung fasilitas teknologi industri 4.0 yang ada.
Kepala BPSDMI, Masrokhan, mengatakan bahwa mereka menyambut baik peluang kerja sama dalam meningkatkan kemampuan tenaga kerja industri. Bentuk kerja sama ini bisa berupa pertukaran pelatihan, pelatihan ulang (reskilling), peningkatan keterampilan (upskilling), dan pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) melalui riset bersama. Mereka juga menawarkan tenaga kerja lulusan pendidikan vokasi dari Indonesia untuk bekerja di Arab Saudi.
“Kami siap mengirim tenaga kerja terampil dari berbagai politeknik kami, seperti teknik kimia, otomotif, teknik listrik, industri pertambangan, dan industri petrokimia,” kata Masrokhan.
Selain itu, Masrokhan juga menyampaikan bahwa mereka terbuka untuk bekerja sama dalam bidang transfer teknologi dan pengembangan kecerdasan buatan (AI), yang bisa dilakukan di PIDI 4.0.
PIDI 4.0 sendiri adalah pusat layanan industri 4.0 yang menyediakan berbagai fasilitas untuk membantu industri Indonesia bertransformasi ke arah digital. Saat ini, PIDI 4.0 sudah bekerja sama dengan 63 perusahaan industri.
Menteri Bandar dari Arab Saudi menyatakan bahwa ia sangat senang bisa melihat langsung potensi kerja sama yang ditawarkan. “Kami tertarik untuk saling mendukung, terutama di bidang industri dan pertambangan. Ada banyak peluang kerja sama yang bisa dijajaki dengan perusahaan Indonesia,” ujarnya.
Selain PIDI 4.0, delegasi Arab Saudi juga diperkenalkan pada 29 unit kerja lain di bawah BPSDMI, yang terdiri dari 13 perguruan tinggi vokasi, 9 SMK, dan 7 balai pelatihan industri. “Dari seluruh satuan kerja itu, setiap tahun kami meluluskan sekitar 36.600 orang dari pendidikan dan pelatihan vokasi,” tambah Masrokhan.
Kunjungan ini diharapkan bisa semakin mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Arab Saudi, serta membuka lebih banyak peluang kerja sama di masa depan.