Jejak Genre Punk atau New Wave di 1960-1980

3 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Heboh grup punk Sukatani menarik lagu mereka yang berjudul Bayar Bayar Bayar dari seluruh platform streaming music. Lagu tentang polisi ini akhirnya ditarik setelah ramai di media sosial.

Meskipun tujuan awalnya untuk mengkritik polisi, tetapi Sukatani beralasan tidak ingin memperburuk polemik di masyarakat. Mereka juga menyampaikan permintaan maaf pada Kamis, 20 Februari 2025 kepada Kapolri dan seluruh instansi kepolisian melalui unggahan Instagram resmi @sukatani.band. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sukatani merupakan grup asal Purbalingga, Jawa Tengah dengan dua personil, yaitu sang gitaris Muhammad Syifa Al Lufti dan Novi Citra Indriyati sebagai vokalis. Menurut profil Instagram mereka, Novi lebih dikenal dengan nama panggung Ovi atau Twister Angel, sementara Lutfi menggunakan nama Al atau Alectroguy.   

Grup ini telah merilis satu album berjudul Gelap Gempita pada 24 Juli 2023. Awalnya, album tersebut terdiri dari delapan lagu. Namun, karena penarikan lagu “Bayar Bayar Bayar”, jumlah lagu di album ini tersisa tujuh. Mengacu pada laman Spotify Sukatani, duo musik ini pertama kali hadir di Purbalingga pada awal Oktober 2022. Nama Sukatani diambil dari sebuah desa yang terkenal akan keasrian dan kemakmurannya, serta mencerminkan nilai-nilai yang ingin mereka tuangkan dalam karya-karyanya.

Siapa Pelopor Genre Punk

Band-band seperti The Stooges dan Ramones menjadi pelopor dalam perkembangan punk, sementara The Go-Go's dan Blondie dikenal sebagai perintis genre new wave. Beberapa band yang berperan penting dalam lahirnya musik punk antara lain The Stooges, Ramones, The Clash, Sex Pistols, X, The Germs, Black Flag, Dead Kennedys, Flipper, dan MC5.

Menurut Britannica, new wave adalah genre musik yang muncul di akhir 1970-an dan awal 1980-an sebagai alternatif dari punk dan rock arus utama. Genre new wave berbeda dengan punk yang memiliki musik lebih kasar, mentah, dan sering kali berisi kritik sosial atau politik, sedangkan new wave lebih halus dan punya unsur pop yang lebih ringan.

Pada saat itu, rock dianggap terlalu "komersial" dan kurang inovatif, sementara new wave menawarkan sesuatu yang lebih segar dan kreatif. Musik new wave banyak dipengaruhi oleh musik pop tahun 1960-an dan mode tahun 1950-an sehingga lebih mudah diterima oleh pasar dibanding punk yang lebih ekstrem.

Aliran new wave tetap berusaha mempertahankan semangat "siapa saja bisa membentuk band" seperti punk, tetapi dengan pendekatan musik yang lebih rapi dan lebih mudah dinikmati oleh banyak orang.

Seiring waktu, perbedaan antara musik new wave dan musik arus utama yang lebih komersial mulai samar. Beberapa band new wave, seperti The Pretenders, The Police, dan U2 menjadi sangat populer sehingga mereka semakin diterima oleh pasar musik yang lebih luas.

Sementara itu, punk yang awalnya memiliki pengaruh besar dinyatakan "mati" sebagai genre utama, meskipun kemudian gaya dan semangatnya menginspirasi genre lain seperti grunge dan alternatif. Namun, elemen-elemen musik dan gaya berpakaian khas new wave tetap berpengaruh dalam perkembangan musik pop hingga tahun 1990-an.

Sintetizator sebagai alat musik khas pada musik new wave

Dikutip dari dasyofpunk, new wave awalnya sulit didefinisikan karena banyak musisi dalam genre ini memiliki gaya yang berbeda-beda.

Musisi-musisi new wave tidak ingin terjebak dalam satu gaya tertentu sehingga genre ini memiliki banyak variasi. Ketika memasuki era 1980-an, satu elemen yang mulai menyatukan musik new wave adalah penggunaan sintetizator. Alat musik elektronik ini memberikan suara khas yang akhirnya menjadi identitas utama new wave. Seiring meningkatnya popularitas genre ini, suara synth yang unik dan modern menjadi simbol musik era 1980-an.

Dengan pengaruh besar dari band-band seperti The Go-Go's dan Blondie, musik new wave berkembang pesat di era 1980-an dan tetap memberikan dampak pada industri musik hingga kini. Di tengah perbincangan mengenai sejarah genre ini, perhatian publik khususnya di Indonesia tertuju pada heboh grup punk Sukatani yang mendadak menarik lagu dan meminta maaf atas karya cipta mereka.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |