KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 65.311 keluarga di Kabupaten Karanganyar menerima bantuan beras dari pemerintah, yang disalurkan melalui Perum Bulog pada periode Juni–Juli 2025. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu yang mencapai 70.592 keluarga.
Penyesuaian data penerima bantuan menjadi sorotan utama dalam penyaluran kali ini. Kepala Bulog Cabang Surakarta, Nanang Harianto, menjelaskan bahwa perubahan jumlah penerima didasarkan pada pemutakhiran data yang kini menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Ia menyebut DTSEN lebih relevan dan merepresentasikan kondisi sosial ekonomi masyarakat saat ini dibandingkan dengan data tahun lalu yang menggunakan basis P2KP.
“Penurunan ini tidak hanya terjadi di Karanganyar, tetapi juga hampir merata secara nasional. Dari sebelumnya 22 juta penerima, kini tinggal 18,2 juta keluarga,” terang Nanang saat pelepasan distribusi di halaman Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Selasa (22/7/2025).
Meski ada pengurangan jumlah penerima, Bulog menyiapkan langkah antisipatif dengan menyediakan cadangan beras untuk 10 ribu keluarga tambahan. Cadangan ini ditujukan bagi mereka yang mungkin mengalami perubahan status, seperti pindah tempat tinggal atau anggota keluarga yang meninggal.
Setiap keluarga mendapatkan 20 kilogram beras sebagai jatah kumulatif untuk bulan Juni dan Juli. Proses distribusi ditargetkan rampung sebelum akhir bulan, yakni paling lambat 31 Juli 2025.
Wakil Bupati Karanganyar, H. Adhe Eliana, S.E., yang hadir dan turut melepas enam armada truk pengangkut bantuan, menegaskan bahwa program ini sangat dibutuhkan di tengah fluktuasi harga beras. Ia juga mengimbau warga agar memanfaatkan bantuan sesuai peruntukan.
“Jangan dijual. Beras ini diberikan untuk konsumsi agar bisa langsung meringankan beban masyarakat. Selain itu, program ini juga bagian dari upaya menstabilkan harga di pasaran,” ujar Wabup.
Distribusi beras ini bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan akan terus dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan serta dinamika data penerima di lapangan. [*]
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.