Kemensos: Sekolah Rakyat Bukan untuk Menggantikan Sekolah yang Sudah Ada

14 hours ago 6

Kementerian Sosial mengatakan program Sekolah Rakyat tidak akan menggantikan sekolah-sekolah yang sudah ada, melainkan menjangkau anak-anak yang belum bersekolah.

26 Maret 2025 | 06.21 WIB

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (dua dari kanan) menjelaskan rencana program Sekolah Rakyat kepada wartawan saat ditemui di Masjid Jami Baiturrahmah Solo, Jawa Tengah, 23 Maret 2025. Tempo/Septhia Ryanthie

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (dua dari kanan) menjelaskan rencana program Sekolah Rakyat kepada wartawan saat ditemui di Masjid Jami Baiturrahmah Solo, Jawa Tengah, 23 Maret 2025. Tempo/Septhia Ryanthie

TEMPO.CO, JakartaKementerian Sosial mengeklaim keberadaan Sekolah Rakyat nantinya tidak akan menggantikan sekolah-sekolah yang sudah ada. Ketua tim formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menjelaskan program pemerintah ini justru akan memperluas akses pendidikan bagi anak-anak yang belum bersekolah.

Pilihan Editor:Komunikasi Buruk Para Pejabat Pemerintahan Prabowo

“Sekolah Rakyat hadir untuk melengkapi, bukan meniadakan sekolah yang sudah ada. Fokus kami adalah memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk belajar,” kata M. Nuh, seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemensos pada Selasa, 25 Maret 2025.
 
Kemensos memastikan pemetaan daerah dilakukan dengan cermat agar Sekolah Rakyat tidak mengambil jatah sekolah lain, tetapi hadir di lokasi yang memang membutuhkan intervensi pendidikan. Pemetaan dilakukan berdasarkan tingkat kemiskinan dan jumlah anak usia sekolah yang belum mendapatkan pendidikan.
 
Salah satu prinsip utama dalam pendirian Sekolah Rakyat, menurut Kemensos, adalah menjangkau anak-anak yang selama ini belum memiliki akses ke sekolah, baik karena kendala ekonomi, geografis, maupun faktor sosial lainnya. Pemilihan ini didasari oleh desil-desil yang tercantum dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
 
Agar siswa dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan belajar, program matrikulasi selama satu bulan akan diterapkan sebelum tahun ajaran baru dimulai. “Matrikulasi ini penting untuk membekali siswa dengan kesiapan mental, sosial, dan akademik, sehingga mereka bisa mengikuti pembelajaran formal dengan lebih baik,” tambah Nuh.
 
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico menjelaskan, guru dan tenaga pendidik Sekolah Rakyat akan direkrut dari daerah sekitar sekolah. Menurut dia, hal tersebut dilakukan guna menjaga kesinambungan dan keberlanjutan program.
 
“Hal ini bertujuan untuk memastikan adaptasi sosial yang lebih baik, sekaligus memperlancar distribusi tenaga pendidik di wilayah-wilayah yang membutuhkan,” ujar Robben.
 
Sekolah Rakyat akan memulai proses penerimaan murid dan rekrutmen tenaga pendidik pada April 2025, sebelum beroperasi pada Juli mendatang untuk tahun ajaran 2025/2026. Tenaga pendidik akan diseleksi lewat Pendidikan Profesi Guru (PPG), sementara murid akan melewati beberapa tahapan dari administratif hingga wawancara.
 
Kepada Tempo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau lebih akrab disapa Gus Ipul membeberkan seluruh proses Sekolah Rakyat saat ini masih berjalan. Oleh karena itu, proses rekrutmen guru dan murid diharapkan bisa dimulai pada pertengahan atau akhir April.
 
“Saya masih belum mendapat laporan akhir, tapi diharapkan akhir April semua sudah dimulai proses rekrutmen guru dan murid. Paling tidak pertengahan, lah,” kata Gus Ipul pada Sabtu, 22 Maret 2025.

slot-iklan-300x600

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

Satu komando, Satu Perkawanan

Satu komando, Satu Perkawanan

slot-iklan-728x90

slot-iklan300x250

PODCAST REKOMENDASI TEMPO

  • Podcast Terkait
  • Podcast Terbaru
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |