Ketua Kadin Surabaya Bilang Koin Jagat sebagai Peluang dan Tantangan Bagi Sosial dan Ekonomi Masyarakat

5 hours ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Kota Surabaya, Ali Affandi, menyebut fenomena perburuan Koin Jagat bukan hanya sebagai tren digital, tetapi juga sebagai peluang dan tantangan bagi sosial dan ekonomi masyarakat.

“Aplikasi berbasis peta dengan fitur social map yang memungkinkan interaksi real time ini mencerminkan bagaimana teknologi terus mengubah cara kita terhubung dan bertransaksi dalam kehidupan sehari-hari,” kata Affandi seperti dilansir dari Antara, Jumat, 10 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Affandi, fenomena ini perlu dilihat dari sudut pandang ekonomi dan sosial, apakah fenomena ini memberikan manfaat atau justru berpotensi memunculkan tantangan baru.

Ketua Kadin Kota Surabaya ini menuturkan, dari perspektif ekonomi aplikasi Jagat memberikan peluang besar dalam percepatan adopsi ekonomi digital berbasis komunitas. “Dengan menggabungkan konsep social networking dan gamification, aplikasi ini berhasil menciptakan pengalaman pengguna yang interaktif dan menarik,” kata dia.

Adapun, dia menilai konsep Treasure Hunt yang menggunakan Koin Jagat adalah inovasi yang memadukan hiburan dengan aktivitas ekonomi digital. “Bagi dunia usaha, fenomena ini membuka peluang baru untuk pemasaran berbasis lokasi atau yang biasa dikenal dengan sebutan location based marketing, dan kolaborasi dengan platform digital,” ujarnya

Karena itu, dia mendorong pelaku usaha lokal agar dapat memanfaatkan fitur ini untuk menarik pelanggan. Affandi mencontohkan, di Surabaya pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dapat menggunakan platform ini untuk menjangkau pelanggan di sekitar mereka secara lebih efektif.

Kendati demikian, Affandi juga memberikan catatan penting terkait bagaimana menjaga agar aktivitas ekonomi di platform seperti ini benar-benar menghasilkan nilai ekonomi nyata, bukan sekadar ekonomi spekulatif yang bisa memicu bubble digital.

Sementara itu, dari sudut pandang sosial, Affandi menyebut, aplikasi Jagat menghadirkan tantangan baru dalam menjaga keseimbangan digital dan realitas.

Menurutnya, fitur social map yang memungkinkan pelacakan lokasi real time dapat mempererat koneksi sosial, namun disaat bersamaan juga berpotensi menimbulkan risiko privasi apabila tidak digunakan dengan bijak.

“Ini membutuhkan literasi digital yang memadai agar pengguna memahami batasan dan risiko dari teknologi yang mereka gunakan. Fenomena Koin Jagat juga memunculkan refleksi tentang perilaku masyarakat dalam ekonomi digital,” kata dia.

Melihat besarnya antuasias terhadap Koin Jagat ini, Affandi menarik ke belakang pada tren cryptocurrency dan NFT yang sempat booming beberapa waktu lalu.

“Di satu sisi, ini menunjukan bagaimana masyarakat semakin terbiasa dengan konsep ekonomi digital. Namun di sisi lain, kita harus tetap waspada terhadap potensi perilaku spekluatif yang tidak sehat terutama kalangan anak muda,” ujarnya.

Affandi lebih lanjut meyakini bahwa, inovasi seperti Jagat harus dilihat sebagai peluang besar bagi ekonomi digital Indonesia. Namun, agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas, dia merinci beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Literasi dan edukasi digital, dimana pemerintah dan pelaku usaha harus mendorong literasi digital yang lebih baik, agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi ini dengan bijak dan produktif.
  • Kolaborasi dengan dunia usaha lokal yakni platform sepeti Jagat dapat menjadi jembatan yang menghubungkan dunia digital dengan dunia nyata.
  • Kolaborasi dengan UMKM, restoran, pusat perbelanjaan, dan layanan lokal lainnya yang memberikan nilai ekonomi nyata dan memperkuat ekosistem bisnis lokal.
  • Kebijakan yang mendukung ekonomi digital dengan memastikan bahwa regulasi dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang sehat, termasuk perlindungan privasi dan keamanan data pengguna. 

Lebih lanjut, Affandi menegaskan fenomena yang terjadi saat ini sebagai peluang besar untuk memperkuat ekonomi digital indonesia. “Sebagai Ketua Kadin, saya mengajak semua pihak mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk melihat fenomena ini sebagai peluang untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital Indonesia,” ujarnya.

Kendati demikian, ia mewanti-wanti agar fenomena ini disikapi dengan bijak dan memastikan bahwa teknologi ini tidak hanya menjadi tren sesaat, tetapi benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |