Komandan Hamas yang Diklaim Israel Terbunuh Muncul di Video Terbaru

3 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Hamas Hussein Fayyad, yang diklaim oleh militer Israel telah terbunuh pada Mei lalu, telah muncul dalam sebuah video yang baru saja dipublikasikan, demikian menurut media Palestina, Arab48.

Rekaman tersebut, yang dibagikan secara luas di media sosial pada Rabu, 22 Januari 2025, menunjukkan seorang pria yang mirip dengan Fayyad berbicara di sebuah pemakaman di Gaza utara, berdiri di antara reruntuhan bangunan yang dibom, dengan sekelompok orang yang mendengarkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fayyad adalah komandan Batalion Beit Hanoun Hamas. Beit Hanoun adalah salah satu wilayah pertama yang menjadi target serangan Israel pada 2023.

Dalam pidatonya, ia memuji perlawanan Gaza terhadap serangan militer Israel, dengan mengatakan, "Ketika yang kuat tidak mencapai tujuannya, maka ia akan dikalahkan, tetapi yang lemah, yang mencegah yang kuat mencapai tujuannya, dialah pemenangnya."

Dia juga menganggap serangan Israel sebagai hal yang sia-sia.

"Syukurlah, tentara Israel hanya mendapatkan batu, potongan tubuh dan darah," katanya, seraya mengatakan bahwa Gaza tetap menantang. "Gaza telah bangkit dan tak terpatahkan. Kita semua melihat kemarin bagaimana Gaza berdiri tegak dengan kepala tegak," ia menambahkan, seperti dikutiup Middle East Eye,

Militer Israel telah mengakui bahwa klaimnya bahwa mereka telah membunuh komandan Hamas pada bulan Mei lalu didasarkan pada informasi intelijen yang salah, demikian dilaporkan harian Israel Haaretz.

Pada Rabu malam, IDF, dilansir Times of Israel, mengakui bahwa mereka tidak membunuh komandan batalion Beit Hanoun milik Hamas pada bulan Mei lalu, setelah sebuah rekaman yang dipublikasikan hari ini menunjukkan bahwa komandan tersebut, Hussein Fayyad, masih hidup.

Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan bahwa, setelah Fayyad menjadi target pada bulan Mei, "dengan tingkat probabilitas yang tinggi, IDF dan Shin Bet memutuskan bahwa dia telah dilenyapkan, setelah itu pernyataan juru bicara IDF tentang masalah ini dikeluarkan.

"Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ternyata temuan intelijen yang menjadi dasar Direktorat Intelijen dan Shin Bet tidak cukup akurat," kata pihak militer.

Israel mengklaim pada Mei lalu bahwa Fayyad, seorang komandan senior Brigade Qassam Hamas, tewas dalam sebuah operasi bawah tanah di terowongan Jabaliya.

Dalam sebuah pernyataan pada saat itu, militer Israel mengatakan, "Sebagai bagian dari kegiatan operasional IDF di daerah Jabaliya, pasukan khusus IAF dan 'Yahalom' menghabisi teroris Hussein Fiad, Komandan Batalion Beit Hanoun Hamas, selama kegiatan operasional khusus di daerah bawah tanah."

Menurut pernyataan awalnya, dia bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan rudal anti-tank yang ditembakkan ke wilayah Israel dan serangan mortir ke arah "komunitas Israel di dekat Jalur Gaza utara".

Kemunculannya kembali telah menimbulkan pertanyaan tentang kredibilitas Israel dan klaim medan perangnya.

Ini bukan pertama kalinya Israel secara keliru mengklaim pembunuhan tokoh-tokoh penting, seperti yang dicatat oleh Times of Israel.

Menurut laporan media Israel, tentara Israel berjuang keras untuk melawan Batalion Beit Hanoun milik Hamas. Awalnya diasumsikan oleh militer Israel sebagai salah satu lengan Hamas yang lemah, batalion ini terbukti tangguh.

Laporan Israel mengatakan bahwa Batalion Beit Hanoun Hamas beradaptasi dengan medan perang dan mulai terlibat dalam perang gerilya, yang pada Januari 2025 saja mengakibatkan beberapa tentara Israel terbunuh dan terluka.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |