KPU Jawa Barat Gelar Rapat Pleno Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih 2025-2030

11 hours ago 4

TEMPO.CO, Bandung -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menggelar rapat pleno terbuka penetapan pasangan  calon gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024. Rapat berlangsung di Hotel Grand Mercure, Bandung, pada Kamis, 9 Januari 2025.

KPU Jawa Barat menyediakan empat pasang kursi bagi semua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur peserta pemilihan gubernur. Dari kursi yang disediakan hanya pasangan nomor urut 4, yakni Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, yang hadir. Sementara pasangan lainnya yakni Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja tidak terlihat. Ahmad Syaikhu, calon gubernur pasangan nomor urut 2, menyatakan dirinya akan hadir, namun belum terlihat. Ia baru hadir setelah rehat rapat pleno sekitar pukul 11 siang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rapat pleno dimulai sekitar pukul 10.06 WIB yang dibuka oleh Ketua KPU Jawa Barat Ahmad Nur Hidayat dan dilanjutkan pembacaan Tata Tertib Rapat oleh Anggota KPU Jawa Barat Adi Saputro. Rapat selanjutnya pembacaan secara berturut-turut Berita Acara KPU Jawa Barat Nomor 3/PL.02.7-BA/32/2025 oleh Ahmad Nur Hidayat. “KPU Jawa Barat menetapkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih provinsi Jawa Barat tahun 2024 yang didasarkan pada perolehan suara terbanyak,” kata Ahmad Nur Hidayat membacakan petikan berita acara di rapat pleno tersebut.

Ahmad membacakan lampiran berita acara yang menyebutkan pasangan calon gubernur Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan ditetapkan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur terpilih pilkada 2024. KPU menyatakan, jumlah suara yang diperoleh pasangan ini sebanyak 14.130.192 suara atau 62,22 persen dari total suara sah.

Rapat Pleno kemudian diskors menunggu penandatanganan dokumen berita acara oleh seluruh anggota KPU Jawa Barat. Dokumen tersebut selanjutnya diserahkan pada pasangan calon terpilih, partai politik, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat.

Gubernur terpilih Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan berterima kasih pada semua pasangan calon lainnya yang telah menerima hasil pemilihan gubernur Jawa Barat 2024 dengan tidak melayangkan gugatan sengketa di Mahkamah Konstitusi. “Tanpa gugatan mencerminkan ketiga pasangan calon yang lain memiliki keluasan cara berpikir, dan pandangan terbuka, serta  memiliki semangat yang sama ingin membangun Jawa Barat,” ujar Dedi di sela-sela jeda rapat pleno.

Dedi  menuturkan ingin secepatnya bisa langsung bekerja. “Kami terbiasa bekerja dengan cepat sehingga seluruh kecepatan itu bergantung pada penetapan kapan dilakukan pelantikan,” ujar dia. Dedi mengatakan, sejumlah program ingin segera dijalankan, di antaranya mendukung program ketahanan pangan, makan bergizi gratis, persoalan infrastruktur pasca bencana di Sukabumi dan Cianjur, hingga persoalan sampah yang melanda Bandung Raya karena keterbatasan tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti. “Kami ingin bersama-sama sehingga tidak lagi terlalu lama melakukan eksekusi kebijakan,” kata dia.

Adapun calon gubernur Ahmad Syaikhu mengucapkan selamat pada pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih. “Mudah-mudahan Jawa Barat bisa menjadi lebih baik,” ujar dia selepas rapat pleno. Ahmad Syaikhu menitipkan aspirasi masyarakat Jawa Barat yang memilihnya dalam pilkada 2024 kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih. “Saya mohon jangan diabaikan aspirasinya karena mereka juga adalah warga Jawa Barat yang harus diperhatikan juga,” ujar Ahmad Syaikhu.

Dalam kesempatan yang sama, penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin juga mengucapkan selamat. Ia menitipkan agar keduanya menyejahterakan warga Jawa Barat. Bey mengatakan, untuk pelantikan selanjutnya menunggu keputusan pemerintah. “Kita serahkan pada Kementerian Dalam Negeri,” kata dia.

Adapun Ahmad Nur Hidayat mengatakan, Peraturan Presiden Nomor 80 tahun 2024 menyebutkan jadwal pelantikan gubernur terpilih dilaksanakan pada 7 Februari 2025. Hingga saat ini, belum ada pemberitahuan lebih lanjut. 

Pilihan Editor:

Menkes Budi Gunadi Tekankan HMPV Bukan Virus Mematikan: Seperti Flu Biasa

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |