Kremlin Tanggapi Niat Trump untuk Akuisisi Greenland dan Terusan Panama

9 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin pada Kamis, 9 Januari 2025, mengatakan bahwa Rusia memiliki kepentingan nasional yang strategis di Arktik ketika diminta untuk mengomentari pernyataan Presiden terpilih AS Donald Trump tentang akuisisi Greenland, dan mengambil alih Terusan Panama, Reuters melaporkan.

Trump, yang mulai menjabat pada 20 Januari, telah menolak untuk mengesampingkan penggunaan tindakan militer atau ekonomi untuk mengejar akuisisi Terusan Panama dan Greenland, bagian dari agenda ekspansionis yang lebih luas yang telah ia promosikan sejak memenangkan pemilihan 5 November.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trump juga melontarkan gagasan untuk mengubah Kanada menjadi negara bagian AS dan berjanji untuk mengubah nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.

Ketika ditanya mengenai komentar Trump mengenai Greenland dan Kanada, Kremlin mengatakan bahwa Rusia, yang memiliki garis pantai Arktik terbesar, mengamati dengan seksama "perkembangan dramatis" dari situasi ini.

"Arktik adalah zona kepentingan nasional kami, kepentingan strategis kami," kata Peskov. "Kami tertarik untuk melestarikan suasana perdamaian dan stabilitas di zona Arktik."

"Kami mengamati perkembangan situasi yang agak dramatis ini dengan sangat cermat, tetapi sejauh ini, syukurlah, masih dalam tataran pernyataan."

Peskov mengatakan bahwa upaya AS untuk mendapatkan Greenland, yang sudah ada sejak abad ke-19, merupakan urusan Amerika Serikat dan Denmark, tetapi ia mencatat bahwa Eropa bereaksi dengan sangat hati-hati terhadap pernyataan Trump.

"Eropa bereaksi dengan sangat takut-takut dan tentu saja menakutkan untuk bereaksi terhadap kata-kata Trump, oleh karena itu Eropa bereaksi dengan sangat hati-hati, sederhana, pelan, hampir seperti berbisik," ujar Peskov.

Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan keterkejutannya atas komentar Trump mengenai Greenland dan Kanada, dengan mengatakan bahwa mitra-mitra Eropa sepakat bahwa perbatasan yang tidak dapat diganggu gugat merupakan prinsip dasar hukum internasional.

Ketika ditanya tentang pernyataan Trump tentang Terusan Panama, yang dibangun dan dimiliki oleh Amerika Serikat sebelum diserahkan kepada Panama pada tahun 1999, Kremlin mengatakan bahwa mereka telah mendengar pernyataan tersebut tetapi itu adalah urusan Amerika Serikat dan Panama.

"Satu-satunya pihak yang mengendalikan terusan itu adalah Panama dan akan terus demikian," kata Menteri Luar Negeri Javier Martinez-Acha kepada para wartawan pada Selasa.

Bukan ide bagus

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu menepis ketertarikan Trump untuk mengambil alih Greenland, dengan mengatakan bahwa hal tersebut "jelas bukan ide yang baik" dan tidak akan terjadi.

"Saya pikir salah satu proposisi dasar yang kami bawa dalam pekerjaan kami selama empat tahun terakhir adalah bahwa kami lebih kuat, kami lebih efektif, kami mendapatkan hasil yang lebih baik ketika kami bekerja sama dengan sekutu-sekutu kami, tidak mengatakan atau melakukan hal-hal yang dapat membuat mereka terasing," kata Blinken kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers di Paris bersama Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot, dikutip Reuters.

"Gagasan yang diungkapkan tentang Greenland jelas bukan gagasan yang baik, tetapi mungkin yang lebih penting, gagasan itu jelas tidak akan terjadi, jadi kita mungkin tidak perlu membuang banyak waktu untuk membicarakannya," ia menambahkan.

Menteri Luar Negeri Denmark, Rabu, mengatakan bahwa Greenland mungkin akan merdeka jika penduduknya menginginkannya, tetapi tidak mungkin menjadi negara bagian AS.

Trump, yang mulai menjabat pada 20 Januari, telah mengisyaratkan bahwa ia akan mengejar kebijakan luar negeri yang tidak terikat oleh basa-basi diplomatik, juga menolak untuk mengesampingkan tindakan militer atau ekonomi sebagai bagian dari keinginannya yang telah lama diutarakan agar AS mengambil alih kembali kendali atas Terusan Panama dan melontarkan gagasan untuk mengubah Kanada menjadi negara bagian AS.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan bahwa para pemimpin di Kanada, Greenland, dan Panama telah menjelaskan pendapat mereka mengenai ide-ide Trump dan pemerintahan Biden berkonsentrasi pada hal-hal lain.

"Saya rasa sudah cukup jelas apa pandangan mereka terhadap beberapa pernyataan kebijakan ini, tetapi tidak tepat bagi kami untuk menimbang-nimbang dan menghakimi," katanya kepada para wartawan pada Rabu. "Kami tetap fokus pada isu-isu yang kami yakini sebagai inti dari keamanan nasional kami."

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |