Kurikulum Sekolah Rakyat Menurut Mensos: Ada Penguatan Matematika dan Koding

6 hours ago 12

KEMENTERIAN Sosial atau Kemensos akan mengoperasikan sekolah rakyat mulai tahun ajaran baru 2025/2026. Tim Formatur Sekolah Rakyat yang dipimpin Mohammad Nuh segera merekrut guru dan murid. Rekrutmen itu sebagai persiapan pengoperasian sekolah rakyat pada tahun ini.

Sekolah rakyat adalah salah satu program gagasan Prabowo dengan penanggung jawab adalah Kemensos. Tujuan utamanya menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dengan harapan mereka dapat meningkatkan kualitas hidup dan berperan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat guna memutus mata rantai kemiskinan.

Penguatan Matematika dan Coding dalam Kurikulum Sekolah Rakyat

Gus Ipul mengatakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dibantu sejumlah kementerian masih menggodok kurikulum yang akan digunakan di sekolah rakyat.

“Kurikulumnya seperti kurikulum sekolah formal, plus plus ya, seperti yang disebut Pak Prof Mu'ti (Mendikdasmen Abdul Mu’ti),” kata Mensos saat meninjau ruangan yang akan digunakan untuk sekolah rakyat di Sentra Satria Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis siang, 24 April 2025, seperti dikutip dari Antara.

Dia memastikan penguatan matematika dan koding juga akan diberikan kepada siswa sekolah rakyat. Bahkan, kata Gus Ipul, juga ada pendidikan karakter karena pendidikannya dilaksanakan selama 24 jam.

“Semuanya akan diberikan, tetapi mungkin masa orientasinya lebih lama nanti. Jadi ada matrikulasi karena anak-anak ini kan kemampuannya berbeda-beda, makanya nanti disamakan sehingga ketika proses pembelajarannya dimulai, kemampuannya sudah rata,” ujarnya menjelaskan.

Namun yang lebih penting, kata dia, sesuai dengan penekanan Presiden Prabowo, adalah masa matrikulasi atau orientasi untuk menentukan bagaimana anak-anak diperkuat bahasa Inggris-nya dan kemungkinan ditambah bahasa Arab atau bahasa Mandarin. “Nanti disesuaikanlah ya. Diperkuat itu dengan mungkin penguatan matematika, jadi ini masih dalam proses semuanya, masih dalam pematangan,” katanya.

Mensos mengatakan, hingga saat ini, sudah ada 53 kabupaten/kota yang siap membuka Sekolah Rakyat mulai tahun ajaran 2025-2026, salah satunya di Kabupaten Banyumas. Kementerian Pekerjaan Umum juga masih menyurvei lebih dari 80 kabupaten/kota mengenai kelayakannya.

Dengan demikian, Gus Ipul menuturkan kemungkinan besar lebih dari 53 kabupaten/kota yang siap membuka sekolah rakyat pada tahun ajaran 2025-2026. “Ada yang mulai dari SD-nya, ada yang mulai dari SMP, ada yang mulai dari SMA. Tapi mulai tahun depan, insyaallah sudah mulai bisa menerima semua jenjang,” tuturnya.

Kurikulum Sekolah Rakyat Tak Sama dengan Sekolah Reguler

Sebelumnya, Kemendikdasmen menyebutkan sudah membicarakan perihal kurikulum yang akan digunakan untuk sekolah rakyat dengan Presiden Prabowo. Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan kurikulum tersebut modelnya multi-entry dan multi-exit.

“Kemarin sudah sampaikan di rapat dengan Presiden. Nanti kurikulumnya modelnya multi-entry dan multi-exit,” kata dia saat ditemui di Stasiun Pasar Senen pada Rabu, 26 Maret 2025.

Mu'ti menjelaskan, dalam kurikulum tersebut, siswa sekolah rakyat tidak diharuskan masuk pada tahun ajaran yang sama. Kemendikdasmen memungkinkan rekrutmen siswa ini dilakukan secara bergelombang. “Jadi anak-anak ini itu tidak harus masuk pada tahun ajaran yang sama, mereka bisa masuk secara bergelombang, tidak harus bersamaan,” ujarnya. 

Namun, ketika siswa sudah dinyatakan masuk, Mu'ti menjelaskan wajib menjalani proses belajar mengajar di asrama. Kurikulum ini, kata dia, tidak sama persis dengan apa yang telah diterapkan dalam sekolah reguler. “Sekolah rakyat ini juga nanti sekolahnya formal, tapi kita rancang dengan kurikulum yang tersendiri,” ujarnya. 

Kemensos, sebelumnya, mengklaim keberadaan sekolah rakyat nantinya tidak akan menggantikan sekolah-sekolah yang sudah ada. Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menjelaskan program pemerintah ini justru akan memperluas akses pendidikan bagi anak-anak yang belum bersekolah.

“Sekolah rakyat hadir untuk melengkapi, bukan meniadakan sekolah yang sudah ada. Fokus kami adalah memastikan bahwa setiap anak mendapatkan haknya untuk belajar,” kata Nuh seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemensos pada Selasa, 25 Maret 2025.

Sekolah Rakyat Bakal Pakai Kurikulum Nasional Plus Plus

Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh mengatakan sekolah rakyat akan menerapkan kurikulum yang dirancang khusus. Kurikulum khusus itu juga akan tetap memadukan kurikulum nasional.

“Tentu ada kurikulum nasional kita tetap plus. Jadi kurikulum nasional plus plus,” ujarnya dalam konferensi pers usai rapat pembahasan pembangunan sekolah rakyat di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, 5 Maret lalu.

Meski begitu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu belum menjelaskan lebih lanjut detail mengenai kurikulum yang akan diterapkan di sekolah rakyat. Pihaknya masih terus menggodok konsep terbaik untuk diterapkan bagi murid-murid di sekolah itu.

Nuh menjelaskan sekolah rakyat dirancang dengan konsep asrama atau boarding school. Sekolah ini dibuka khusus bagi murid dengan latar belakang ekonomi miskin dan miskin ekstrem. Hal-hal tersebut lah yang menjadi pertimbangan pihaknya dalam mematangkan kurikulum yang pastinya perlu disesuaikan dengan kebutuhan. “Akan kami kembangkan kurikulum khusus karena mereka itu boarding school,” kata dia.

M. Rizki Yusrial, Nabiila Azzahra, Hanin Marwah, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Sikap PAN, PKB, dan Golkar soal Dukungan ke Prabowo pada Pilpres 2029

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |