Lomba Inovasi Ketahanan Pangan, Desa Kaliwedi Lanjut Tingkat Nasional

10 hours ago 6

(Beritadaerah-Sragen) Dalam lomba Inovasi Ketahanan Pangan Kategori Desa, dari Provinsi Jawa Tengah yakni Desa Kaliwedi di Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen melaju tingkat nasional. Prestasi dan pencapaian ini membanggakan wilayah yang dipimpin Kepala Desa, Daryono.

Keberhasilan itu menjadi bukti, kemandirian desa di Kabupaten Sragen terus bertumbuh dan mampu bersaing secara nasional.
Terkait lomba tersebut, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PPDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), FX Nugroho Setijo Nagoro, melakukan klarifikasi lapangan ke Desa Kaliwedi, dengan meninjau lokasi dan mewawancarai masyarakat dan stake holder (pemangku kepentingan) terkait, pada Sabtu (5/7/2025).

Kunjungan tersebut disambut Wakil Bupati Sragen, Suroto didampingi Sekda, Hargiyanto, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Pudji Atmoko, dan Kepala Desa Kaliwedi, Daryono, di Pendopo BUMDes Karya Mandiri, Desa Kaliwedi.
Dalam kunjungannya, Nugroho ingin memastikan kelayakan Desa Kaliwedi sebagai juara. Beberapa poin yang menjadi fokus perhatian antara lain, peran petani milenial, penggunaan teknologi internet dalam pertanian, pendekatan inovasi, serta dampak nyata inovasi terhadap pembukaan lapangan kerja di desa. Dirjen juga menekankan esensi ketahanan pangan, yang mencakup kecukupan dan keragaman pangan.

“Kalau presentasi kepala desa sudah layak juara, tapi saya ingin mendalami lebih jauh,” ungkapnya.

Nugroho mendorong terpenuhinya kebutuhan pangan, dan berharap inovasi di desa dapat berorientasi pada kecukupan lokal. Masyarakat desa juga diminta tidak hanya menjadi penonton atau buruh, melainkan bisa terlibat aktif. Kolaborasi dengan koperasi desa atau koperasi Merah Putih, diharapkan dapat berkolaborasi dalam inovasi itu.

“Hal ini dapat diperoleh karena merupakan hasil dari kerja keras dari Pemkab Sragen, Kecamatan Gondang, Pemdes Kaliwedi, dan pihak terkait lainnya. Kami harap ketika desa beres, kecamatan dan kabupaten juga bisa beres,” ujarnya.

Terkait pencapaian ini, Wakil Bupati Sragen, Suroto mengungkapkan apresiasinya atas semangat membangun yang ditunjukkan Kepala Desa dan masyarakat Desa Kaliwedi. Dia juga memberikan dukungan penuh, sekaligus berharap Desa Kaliwedi dapat menjadi percontohan nasional.

Sementara itu, Kepala Desa Kaliwedi, Daryono, memaparkan perjalanan desanya dari status tertinggal menjadi desa mandiri. Dengan luas lahan pertanian sawah 259 hektare, Desa Kaliwedi yang dulunya memiliki 836 KK miskin dari keseluruhan 1.300 KK, kini berangsur membaik.

Dijelaskan, inovasi dimulai sejak 2016, dengan pembangunan sumur dalam. Saat ini, sudah ada 108 sumur dalam yang mendukung pertanian, sehingga saat desa lain mengalami krisis pangan pada 2022, Kaliwedi justru memiliki ketahanan pangan yang kuat. Bahkan dengan lahan yang ada, produksi beras bisa mencapai 5.439 ton.

“Dulu dari 1300 KK ada 836 KK miskin. Ternyata dalam pengamatan 90 persen bertani,” terang Daryono.

Daryono juga membeberkan berbagai inovasi lain, termasuk kolaborasi dengan Bumdes dan koperasi, untuk mengolah potensi hasil pertanian. Seperti pengembangan domba kualitas super, peternakan ayam petelur terintegrasi dengan kolam lele yang airnya dialirkan ke kebun kelengkeng, serta pengembangan lima greenhouse melon. Desa tersebut juga memiliki pemancingan nila yang mendukung agrowisata.

Sedangkan untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) aktif mendorong pemuda menjadi petani milenial, membuka lapangan kerja baru bagi warga yang sebelumnya memilih merantau. Selain itu, budidaya lumbung pangan lestari juga dilakukan, untuk menyerap produk panen warga.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |