Mengapa Klub Sepak Bola Bhayangkara FC Sering Ganti Nama?

6 hours ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Bhayangkara Presisi FC secara resmi menetapkan Provinsi Lampung sebagai home base barunya untuk kompetisi Liga 1 musim 2025/2026. Nama klub milik Kepolisian Republik Indonesia ini pun berganti nama menjadi Bhayangkara Presisi Lampung FC.

Bhayangkara Presisi Lampung FC sudah berganti nama berkali-kali. Saat awal didirikan pada September 2016, klub ini menggunakan nama Bhayangkara Surabaya United. Semusim berselang, Bhayangkara Surabaya United berubah nama menjadi Bhayangkara FC dan bermarkas di Jakarta dan berpusat pada Stadion PTIK. Nama ini bertahan hingga tiga musim lamanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada musim 2020/2021, klub binaan Polri ini mengubah nama menjadi Bhayangkara Solo FC dengan tujuan sebagai perwajahan baru. Pergantian nama tersebut juga mengubah markas mereka dalam mengarungi kompetisi Liga 1 Indonesia. Mereka saat itu berbagi kandang dengan Persis Solo di Stadion Manahan. Praktis segala aktivitas yang biasa digelar di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) juga dipindah.

Manajer Bhayangkara Solo FC saat itu, Istiono, mengatakan alasan pergantian nama Bhayangkara FC menjadi Bhayangkara Solo FC dilakukan sebagai bentuk terima kasih kepada masyarakat Solo yang telah menerima kehadiran Bhayangkara Solo FC. Namun pergantian nama ini juga tidak berjalan lama.

Pada musim 2021/2022, Bhayangkara Solo FC kembali berganti nama menjadi Bhayangkara FC dan kembali bermarkas di Stadion PTIK. Semusim berikutnya, Bhayangkara FC kembali mengubah namanya menjadi Bhayangkara Presisi Indonesia FC.

Dengan nama ini, COO Bhayangkara Presisi FC saat itu, Sumardji, mengatakan misi utama timnya setelah berganti nama adalah memasukkan semangat Polri dalam sepak bola Indonesia dan memperluas jangkauan suporter.

Menurut dia, kata Presisi merupakan representasi dari semangat Polri dalam memajukan sepak bola Indonesia. Sementara itu, penambahan kata Indonesia karena ingin memperluas basis suporter di seluruh tanah air.

Saat itu Sumardji mengatakan bahwa Bhayangkara Presisi Indonesia FC kini tidak lagi menjadi tim yang berbasis kewilayahan, tetapi ingin menggaet seluruh pecinta sepak bola Indonesia. Ia juga memastikan bahwa timnya akan tetap menggunakan logo yang sama seperti sebelumnya.

Dengan nama Bhayangkara Presisi Indonesia FC, mereka sempat terdegradasi pada musim 2023/2024. Hanya bertahan satu musim di Liga 2, klub ini berhasil naik kasta setelah menjadi runner-up Liga 2 2025. Setelah memastikan promosi, Bhayangkara Presisi Indonesia FC berganti nama menjadi Bhayangkara Presisi Lampung FC. 

Keputusan ini disambut baik oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal. Ia menyebut, ini menjadi momen penting dan langkah besar kemajuan sepak bola di Provinsi Lampung. “Senang sekali hari ini, sangat bangga Bhayangkara Presisi FC resmi berlabuh, berkandang di Provinsi Lampung, Sang Bumi Ruwa Jurai,” kata dia di Jakarta, Selasa, 22 April 2025.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyebut pemerintah Provinsi Lampung siap memberikan dukungan penuh demi kemajuan Bhayangkara Presisi FC selama bermarkas di Lampung. Salah satunya dengan memastikan kesiapan infrastruktur, termasuk stadion yang representatif dan fasilitas pendukung lainnya.

Mirza juga mengajak seluruh masyarakat Lampung untuk menyambut Bhayangkara Presisi FC dengan semangat kebersamaan dan dukungan penuh. Ia meyakini, dengan sinergi antara pemerintah, klub, dan masyarakat, Bhayangkara FC akan memiliki kekuatan besar untuk bersaing di kompetisi tertinggi sepak bola nasional.

Ananda Bintang, Randy Fauzi Febriansyah, dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |