CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa istilah unik bermunculan untuk menamakan suatu generasi. Selain generasi sandwich, muncul lagi istilah yang sering terdengar yakni generasi strawberry.
Apa itu generasi strawberry? Berikut pengertian, ciri-ciri, dan penyebabnya.
Pengertian Generasi Strawberry
Generasi strawberry adalah istilah yang menggambarkan generasi muda saat ini. Mereka umumnya penuh ide dan kreativitas, tapi mudah goyah di bawah tekanan, layaknya buah stroberi yang tampak indah namun mudah hancur jika diinjak.
Menurut ycabfoundation.org, istilah ini pertama kali muncul di Taiwan pada tahun 80-an. Generasi strawberry dianggap seperti stroberi yang terlihat bagus dari luar, tapi mudah memar. Artinya, mereka sering menyerah saat menghadapi tekanan sosial.
Seperti stroberi yang sering disebut sebagai “buah semu”, sebenarnya tidak ada batasan usia pasti siapa saja generasi yang disebut sebagai generasi strawberry. Istilah ini lebih disematkan pada karakteristik, bukan soal tahun kelahiran yang sangat spesifik.
Ciri-Ciri Generasi Strawberry
Dalam bukunya yang berjudul Strawberry Generation, Profesor Rhenald Kasali menggambarkan generasi ini sebagai kelompok yang memiliki banyak ide brilian dan tingkat kreativitas yang tinggi. Namun, mereka sering dianggap mudah menyerah, gampang terluka, lamban, egois, dan pesimis terhadap masa depan.
Rhenald Kasali, baik dalam bukunya maupun kuliah online di YouTube, juga menyebut generasi stroberi sebagai generasi yang penuh gagasan kreatif, tapi mudah menyerah dan rentan terhadap kritik.
Contoh nyata dari generasi ini bisa dilihat di media sosial, banyak anak muda berbagi konten kreatif namun juga sering mencurahkan rasa cemas, sedih, dan stres. Bahkan, lelucon tentang generasi ini sering muncul, seperti dianggap kurang tahan banting di dunia kerja dan sering mencari "healing" untuk mengatasi tekanan.
Penyebab Munculnya Generasi Strawberry
Menurut Rhenald Kasali, ada empat hal yang memicu mulculnya generasi strawberry di Indonesia, sebagai berikut.
1. Diagnosis Diri Dini
Di era media sosial yang masif, informasi menjadi sangat mudah diakses. Namun, kemudahan ini sering kali membuat generasi yang akrab dengan teknologi belum bijak dalam menyaring informasi.
Mereka cenderung mencocokkan informasi yang didapat dengan kondisi diri sendiri. Jika merasa cocok, mereka bisa merasa tertekan, stres, atau bahkan depresi—padahal diagnosis resmi dari dokter belum ada.
2. Pengaruh Pemahaman Orang Tua yang Kurang
Orang tua sekarang memiliki akses ke informasi melalui media sosial. Hal ini mengubah pola asuh dan terkadang membuat orang tua kurang paham akan informasi yang mereka temui.
Sebagai contoh, semakin banyak orang tua yang menyebut anak mereka "moody." Seiring waktu, anak-anak ini mungkin akan lebih mudah mengidentifikasi dirinya sebagai pribadi yang sering mengalami perubahan suasana hati.
3. Karakteristik Generasi
Setiap generasi dibentuk oleh lingkungannya, dan generasi saat ini tumbuh bersama teknologi yang sangat pesat serta orang tua yang ingin memberikan yang terbaik.
Lingkungan ini membentuk generasi yang mungkin lebih cenderung menghindari kesulitan atau menyerah dengan alasan kesehatan mental.
4. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
Menurut Rhenald Kasali, orang tua zaman sekarang hidup dalam kondisi yang lebih sejahtera dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka pernah merasakan masa sulit dan tak ingin anak-anak mereka mengalami hal yang sama.
Pada keluarga yang sejahtera, orang tua cenderung memenuhi permintaan anak. Mereka juga kerap menggantikan waktu yang kurang dengan memberi materi.
Pola asuh ini bisa membuat anak-anak tumbuh tanpa dorongan untuk berusaha lebih keras, sehingga kurang terbiasa menghadapi tekanan di lingkungan sosial. Nah, itu dia ciri-ciri dan penyebab munculnya generasi strawberry. Semoga informasi ini bisa melengkapi pemahamanmu ya, Sahabat Cantika.
Pilihan Editor: Prilly Latuconsina Ungkap Susah Bercerita pada Orang Lain, Ini Alasannya
PUTRI INDY SHAFARINA | RIZKI DEWI AYU
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika