ASOSIASI Sepak Bola Uni Emirat Arab memecat pelatih asal Portugal Paulo Bento pada Rabu, 26 Maret 2025. Pemecatan setelah tim nasional Uni Emirat Arab mampu menjaga harapan untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 dengan kemenangan tipis 2-1 atas Korea Utara di Prince Faisal bin Fahd Stadium, Riyadh, pada Selasa, 25 Maret 2025.
Dua tim teratas dari masing-masing tiga grup kualifikasi zona Asia lolos otomatis ke putaran final Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Tetapi, Paulo Bento tak akan lagi menangani Uni Emirat Arab pada dua laga tersisa. "Asosiasi Sepak Bola UEA telah memutuskan untuk memberhentikan pelatih kepala tim nasional, Paulo Bento dari Portugal, beserta staf pelatihnya," kata UAEFA.
Profil Paulo Bento
Dikutip dari Zawya, Paulo Bento lahir di Lisbon pada 20 Juni 1969. Bento memulai karier permainan sepak bola pada 1989. Ia bermain di lini tengah klub Portugal Estrela da Amadora. Ia bermain untuk tim-tim seperti Benfica dan Sporting CP di negara asalnya, juga Real Oviedo di Spanyol. Ia mewakili tim nasional Portugal sebanyak 35 kali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bento pernah dilarang bermain selama enam bulan karena perilakunya terhadap wasit setelah timnya kalah di semifinal Euro 2000 melawan Prancis. Bento pensiun dari tim Portugal setelah bermain di Piala Dunia Korea Selatan-Jepang 2002.
Setelah pensiun, Bento masuk dunia kepelatihan. Ia memulai kariernya di tim muda Sporting dan mengambil alih kendali tim senior setelah Jose Peseiro mengundurkan diri pada Oktober 2005. Bento membantu klub asal Portugal itu mengamankan kualifikasi Liga Champions pada musim 2005-2006. Ia memimpin Sporting selama empat musim hingga November 2009 dan memenangkan dua Piala Portugal bersama klub tersebut.
Ia diangkat menjadi pelatih utama tim Portugal pada 2010. Tim Portugal asuhan Bento, mencapai semi-final Euro pada 2012. Di babak empat besar Euro 2012, Portugal dikalahkan oleh juara bertahan Spanyol melalui adu penalti.
Bento bersama tim Portugal mengalami masa-masa yang buruk Piala Dunia 2014 di Brasil. Tim Portugal yang diperkuat pemain-pemain besar seperti Cristiano Ronaldo, Pepe, dan Nani tidak dapat lolos ke babak sistem gugur. Masa jabatan Bento sebagai pelatih kepala Portugal berakhir pada September 2014. Ia mengundurkan diri setelah kalah dari Albania dalam kualifikasi Euro 2016.
Pada Mei 2016, Bento menangani klub Brasil Cruzeiro. Tugas pertamanya sebagai manajer di luar negeri hanya berlangsung selama dua bulan sebelum ia mengundurkan diri pada Juli. Sebulan setelahnya, ia mengambil alih klub Yunani Olympiacos dan bertahan di sana hingga Maret 2017.
Pada Desember 2017, ia ditunjuk sebagai pelatih klub Liga Super Cina Chongqing Lifan. Ia bertahan di Cina hingga Juli 2018. Pada Agustus 2018, Bento diangkat menjadi pelatih Korea Selatan. Pada 2019, tim tersebut memenangkan Kejuaraan E-1 Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF) (Piala Asia Timur). Di Piala Dunia Qatar, Korea Selatan asuhan Bento mencapai babak 16 besar mereka dikalahkan 1-4 oleh juara lima kali Brasil. Ia mengundurkan diri pada akhir tahun itu dengan mengatakan bahwa ia butuh istirahat.
Bento adalah pelatih yang membawa Portugal ke semifinal Euro 2012 dan Korea Selatan ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Sejak mengambil alih kursi kepelatihan pada Juli 2023, ia telah membawa Uni Emirat Arab meraih 14 kemenangan, enam kali seri dan enam kali kalah.
Arkhelaus Wisnu Triyogo turut berkontribusi pada penulisan artikel ini