TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan di Negara Bagian California, Amerika Serikat, sejak 7 Januari 2025 mengakibatkan lebih dari seribu bangunan terbakar dan lima meninggal. Salah satu yang menjadi penyebab meluasnya kebakaran itu adalah karena hembusan angin Santa Ana.
Mengutip dari Prevention Web, angin Santa Ana berhembus di pegunungan luar Los Angeles hingga mendorong kebakaran hutan ke lingkungan sekitar sejak 7 Januari 2025. Kencangnya angin menyebabkan petugas pemadam kebakaran sulit mengendalikan api.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli Ekologi dari University of California, Los Angeles, Jon Keeley mengatakan, Santa Ana merupakan angin kering dan kuat yang bertiup menuruni pegunungan menuju pantai California Selatan.
“Wilayah ini mengalami sekitar 10 kejadian angin kencang Santa Ana setiap tahunnya, yang biasanya terjadi mulai musim gugur hingga bulan Januari,” kata Keeley, seperti dikutip Prevention Web, Jumat, 10 Januari 2025. Ketika kondisi kering seperti saat ini, angin kencang berpotensi memperluas bahaya kebakaran.
Menurut Keeley, Santa Ana terjadi saat ada tekanan tinggi di timur, di Great Basin, dan sistem tekanan rendah di lepas pantai. Massa udara bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, dan semakin ekstrem perbedaan tekanannya, semakin cepat angin bertiup.
Topografi turut berperan. Ketika angin bertiup kencang menuruni lereng dari puncak Pegunungan San Gabriel, udara menjadi lebih kering dan panas. Menurut Keeley, itu adalah fungsi fisika massa udara.
“Pada saat angin mencapai titik di mana Kebakaran Eaton terjadi di Altadena pada 7 Januari, bukan hal yang aneh jika kelembaban udaranya kurang dari 5 persen, yang berarti hampir tidak ada uap air sama sekali,” kata Keeley.
Angin kencang dan kering ini berhembus dengan kecepatan sekitar 30 hingga 40 mil per jam atau sekitar 48 sampai 64 kilometer per jam. Tapi kecepatannya bisa lebih kencang. Angin pada awal Januari 2025 dilaporkan sekitar 60 hingga 70 mil per jam atau 96 sampai 112 kilometer per jam.
Keeley mengatakan wilayah California Selatan memiliki cukup hujan dan vegatasi lembap yang tidak mudah terbakar. Tapi pada tahun ini kondisinya sangat kering dan sangat sedikit kelembapan dalam beberapa bulan terakhir. “Dengan angin ekstrem ini, kita menghadapi badai yang sempurna untuk kebakaran hebat,” ucapnya.
Mengutip dari News4JAX, Santa Ana terkenal di California karena memperburuk kondisi kebakaran. Angin yang berhembus dari pedalaman menuju pantai ini menyedot kelembapan udara dan memperparah kebakaran.
Pada awal tahun ini, sejumlah negara bagian di Amerika Serikat mengalami musim dingin hingga tertutup salju. Tetapi wilayah lain tidak dan justru minim curah hujan.
Misalnya Palisades. Di sini hujan sangat minim berbulan-bulan. Kondisi kering dan angin kencang mengubah wilayah tersebut menjadi tempat yang mudah terbakar.
“Perbedaan ini sering dikaitkan dengan telekoneksi, pola atmosfer yang menghubungkan cuaca di seluruh dunia. El Niño musim dingin ini memiliki pengaruh besar, memperkuat punggungan di bagian barat dan memperdalam palung di bagian timur,” tulis News4JAX.
Arus jet menjadi penyebab kesenjangan cuaca di AS. Arus udara yang bergerak cepat ini memisahkan udara kutub yang dingin dari udara tropis yang lebih hangat. Biasanya, alirannya cukup lurus, namun terkadang membentuk pola bergelombang, yang disebut aliran meridional.
Arus jet telah menurun drastis di AS bagian timur, menarik udara Arktik jauh ke Selatan pada minggu pertama bulan Januari. Jacksonville mendingin dengan suhu di bawah empat titik beku dengan salju yang menyelimuti North Carolina.
Di wilayah barat, arus jet melengkung ke atas, menciptakan punggung bukit yang memerangkap cuaca hangat dan kering di California. Pola ini, dikombinasikan dengan angin Santa Ana yang kencang, yang dinilai sebagai pemicu kebakaran hutan di California.