CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris Lili Reinhart, yang dikenal lewat perannya sebagai Betty Cooper dalam serial populer Netflix berjudul Riverdale (2017) mengungkapkan perjuangan beratnya melawan eating disorder atau gangguan makan yang dialami selama syuting musim keenam.
Melalui wawancara dengan Self Magazine yang diterbitkan 22 Januari lalu, aktris berusia 28 tahun itu mengakui bahwa sebagian besar pikirannya saat itu dikuasai oleh rasa tidak puas terhadap tubuhnya.
"Saya benar-benar tidak suka melihat gambar-gambar dari musim keenam, karena saya tahu 99 persen pikiran saya saat itu hanya soal tubuh saya," ujar Reinhart. Ia bahkan mengaku sering merasa absen secara emosional selama syuting karena pikirannya terus-menerus dipenuhi oleh perubahan tubuhnya.
Lili Reinhart Frustrasi terhadap Standar Tubuh Industri Hiburan
Kesuksesan Riverdale yang melambungkan namanya ke kancah internasional ternyata menyisakan sisi gelap yang jarang terungkap. Reinhart mengakui bahwa tekanan di industri hiburan yang mengglorifikasi tubuh sempurna sangat mempengaruhi kesehatan mentalnya.
Reinhart juga telah lama berbicara terbuka tentang perjuangannya melawan gangguan dismorfik tubuh atau body dysmorphic disorder (BDD) dan obsessive-compulsive disorder (OCD). Pada September 2023, ia mengungkapkan kekesalannya terhadap standar tubuh yang kerap dipromosikan media melalui unggahan di X.
"Saya berharap ada lebih banyak lengan dengan ukuran rata-rata yang direpresentasikan dalam media mainstream untuk perempuan," tulisnya. Aktris kelahiran 1996 itu mengungkapkan bahwa gangguan dismorfik tubuhnya semakin parah karena ia merasa lengan ideal yang sering diglorifikasi di media hanya bisa dimiliki oleh mereka yang masih remaja.
Reinhart juga mempertanyakan bagaimana seseorang dapat menjalani hidup tanpa mengalami gangguan dismorfik tubuh. “Waktu yang saya habiskan hanya memikirkan lengan saya dalam beberapa bulan terakhir benar-benar gila,” ungkapnya menambahkan.
Apa Itu Eating Disorder
Gangguan makan atau eating disorder adalah kondisi perilaku yang ditandai dengan gangguan parah dan terus-menerus dalam perilaku makan dan pikiran serta emosi yang mengganggu. Gangguan ini dapat menjadi kondisi yang sangat serius yang memengaruhi fungsi fisik, psikologis, dan sosial. Jenis-jenis gangguan makan meliputi anoreksia nervosa, bulimia nervosa, gangguan makan berlebihan, gangguan asupan makanan terbatas dan penghindaran, gangguan makan dan makan tertentu lainnya, pica, dan gangguan ruminasi.
Secara keseluruhan, gangguan makan memengaruhi hingga 5 persen dari populasi, paling sering berkembang pada masa remaja dan dewasa muda. Beberapa, terutama anoreksia nervosa dan bulimia nervosa lebih umum terjadi pada wanita, tetapi semuanya dapat terjadi pada usia berapa pun dan memengaruhi jenis kelamin apa pun.
Gangguan makan sering dikaitkan dengan keasyikan dengan makanan, berat badan atau bentuk tubuh atau dengan kecemasan tentang makan atau konsekuensi dari mengonsumsi makanan tertentu. Perilaku yang terkait dengan gangguan makan termasuk makan terbatas atau menghindari makanan tertentu, makan berlebihan, membersihkan dengan muntah atau penyalahgunaan pencahar atau olahraga kompulsif. Perilaku ini dapat didorong dengan cara yang tampak mirip dengan kecanduan.
Gangguan makan sering kali terjadi bersamaan dengan gangguan kejiwaan lainnya, yang paling umum adalah gangguan suasana hati dan kecemasan, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan penggunaan alkohol dan zat. Bukti menunjukkan bahwa gen dan faktor keturunan berperan dalam mengapa beberapa orang berisiko lebih tinggi mengalami gangguan makan, tetapi gangguan ini juga dapat menyerang mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.
Pilihan Editor: Alami Gangguan Makan, Sophie Turner Ungkap Pentingnya Terapis dan Support System
MARVELA | ADINDA JASMINE | PSYCHIATRY | SELF MAGAZINE | X | THE HOLLYWOOD REPORTER
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika