Momen Ikonik Nasaruddin Umar Mencium Kening Paus Fransiskus

6 hours ago 10

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus meninggal dunia pada 21 April 2025. Kepergiannya menyisakan kenangan indah bagi sebagian orang yang pernah bertemu atau mengenalnya. Tidak hanya bagi umat katolik saja, wafatnya Paus Fransiskus juga meninggalkan memori indah bagi Nasaruddin Umar, Menteri Agama. 

Peristiwa tersebut terjadi saat Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia selama empat hari pada awal September 2024. Di sela-sela kesibukan agenda di Indonesia, Paus bertemu dengan Nasaruddin Umar. Saat itu Nasaruddin sebagai Imam Masjid Besar Istiqlal menyambut kedatangan Paus Fransiskus dalam lawatannya ke Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nasaruddin mengenang momen pertemuan tersebut sebagai kenangan yang tak terlupakan. 

"Bahkan sempat menilai the photo of the year tahun 2024. Foto yang terbaik tahun 2024 adalah foto kami berdua dengan dia. Saya mencium kepalanya, dia mencium tangan saya berkali-kali," kata Nasaruddin. "Spontanitas saya cium kepalanya, tapi dia cium juga tangan saya. Nah, bagi saya itu satu kesan yang sangat monumental."

Momen itu terjadi saat Paus berkunjung ke Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral pada Kamis, 5 September 2024. Usai melihat langsung Terowongan Silaturahmi, Paus Fransiskus dan Imam Besar Nasaruddin menandatangani dokumen “Deklarasi Bersama Istiqlal 2024: Meneguhkan Kerukunan Umat Beragama untuk Kemanusiaan.” 

Selesai acara tersebut, Uskup Roma itu pun berfoto bersama dengan para tamu undangan. Di antaranya Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mantan Ibu Negara Sinta Nuriyah Wahid. Setelah berfoto bersama, Paus Fransiskus mencium tangan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Kemudian, Imam Besar Nasaruddin membalas dengan mencium kening Pemimpin Gereja Katolik Dunia tersebut.

Menurut Nasaruddin, Paus Fransiskus adalah sosok yang selalu menyuarakan isu-isu kemanusiaan, termasuk tragedi di Gaza dan Palestina. "Saya kira salah satu tokoh dunia yang sering menyuarakan peristiwa kemanusiaan di Timur Tengah khususnya di Gaza, di Palestine adalah Paus,” ujarnya. 

Nasaruddin yang kini menjabat sebagai Menteri Agama pun mengunjungi Kedutaan Besar Vatikan di Jalan Medan Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, 22 April 2025, sebagai bentuk belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus. Ia menyampaikan penghargaan mendalam atas dedikasi Paus terhadap kemanusiaan.

“Kami hadir untuk menyampaikan keprihatinan dan duka atas kepergian tokoh kemanusiaan yang sangat kami hormati. Paus Fransiskus adalah pribadi yang konsisten membela kelompok marginal, anak-anak, lansia, dan mereka yang tertindas,” kata Nasaruddin, Selasa.

Kabar wafatnya Paus Fransiskus disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Kamar Apostolik, pada Senin pukul 09.45 waktu Vatikan. "Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya," ujar Kardinal Farell dilansir dari situs Vatikan, Senin, 21 April 2025.

Sebelumnya, sejak Februari lalu, Paus menjalani perawatan di rumah sakit akibat pneumonia ganda. Ia dirawat selama 38 hari dan selanjutnya menjalani pemulihan di kediamannya, di Casa Santa Marta. Sebelum wafat, Paus Fransiskus menyampaikan pesan Paskah soal gencatan senjata di Gaza. Pesan tersebut dibacakan oleh seorang ajudan, pada Ahad, 20 April 2025. Ia hanya muncul sesaat di momen tersebut.

Dani Aswara, Novali Panji Nugroho, Francisca Christy, dan Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |